Jelang New Normal, Masyarakat Diingatkan Tetap Waspada Penyebaran Covid-19
Masyarakat dan pemerintah harus saling membantu dan bergotong royong melawan pandemi ini.
Semangat kebangsaan seperti persatuan, gotong royong, dan keadilan sosial diyakini sangat efektif dalam membebaskan Indonesia dari virus Corona. Masyarakat dan pemerintah harus saling membantu dan bergotong royong melawan pandemi ini.
"Tidak lupa harus peduli kepada saudara-saudara lain yang terdampak ekonominya karena pandemi Covid-19 ini," ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Ahmad Satori Ismail dalam keterangannya, Minggu (7/6).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Dia berharap masyarakat mampu ikut peduli kepada mereka yang terdampak ekonomi. Begitu juga pemerintah juga wajib mengulurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
"Dengan saling membantu dan bergotong royong Insya Allah kita sebagai bangsa bisa melalui pandemi ini," tutur Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) ini.
Selain itu, Satori juga menyampaikan agar masyarakat mematuhi aturan yang telah dibuat pemerintah. Pasalnya, tanpa peran aktif masyarakat, pemerintah pasti tidak akan mampu memberantas Covid-19.
Satori juga mengingatkan agar masyarakat yang sudah terkena virus harus menjaga jarak dan yang belum terkena virus harus hati-hati menjaga diri. "Selalu menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan menggunakan masker ketika keluar rumah," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mendukung kebijakan new normal yang digagas pemerintah untuk mengatasi pandemi meski harus tetap memperhatikan aspek kesehatan.
"Saya kira kalau itu (new normal) diadakan, setiap orang harus tetap memperhatikan aspek kesehatan. Dan dalam kebijakan new normal setelah PSBB ini pemerintah wajib memberikan sosialisasi kepada masyarakat, meskipun sudah normal tetapi tetap tidak terkena virus Corona," kata anggota Dewan Syariah Nasional MUI itu.
Menurutnya, kebijakan new normal ini, sosialisasi yang dilakukan harus dari pemerintah pusat sampai ke daerah agar masyarakat bisa paham dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya sosialisasi masyarakat diharapkan jangan terlalu takut sehingga tidak mau keluar rumah untuk menjalankan aktivitas ekonomi.
Selain itu, Satori juga berharap agar ormas Islam dan para tokoh agama bisa turut berperan membantu pemerintah untuk membantu menjelaskan tentang new normal ini.
"Dengan peran para tokoh agama, masyarakat diharapkan bisa paham dan kembali menjalankan aktivitas ekonomi seperti sedia kala," tandasnya.
Baca juga:
Pegiat Olahraga Ajak Warga Tetap Aktif di Masa Pandemi
Kelangkaan Tabung Oksigen Landa Peru di Tengah Pandemi
Sampah Masker Cemari Pantai di Hong Kong
Pasien Covid-19 di Wisma Atlet dan Pulau Galang Terus Berkurang
4 Fakta Bayi Usia 50 Hari Positif Corona di Cirebon, Sempat Dibawa ke Tempat Hajatan
Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan di Tengah New Normal, Harus Menerima dan Disiplin