Jembatan Ampera kerap ditabrak, Pelindo harus tanggung jawab
Wali Kota Palembang Harnojoyo menyesalkan insiden tongkang bermuatan batubara menabrak Jembatan Ampera. Dia meminta pihak Pelindo bertanggung jawab karena peristiwa itu kerap terjadi.
Wali Kota Palembang Harnojoyo menyesalkan insiden tongkang bermuatan batubara menabrak Jembatan Ampera. Dia meminta pihak Pelindo bertanggung jawab karena peristiwa itu kerap terjadi.
Harnojoyo langsung mendatangi lokasi setelah tabrakan terjadi. Dia menemukan kerusakan di salah satu tiang dan fender (pengaman jembatan) akibat benturan.
Menurut dia, penanggung jawab utama adalah Pelindo. Sebab, instansi itu sebagai pengawas angkutan angkutan sungai. "Pelindo harus tanggung jawab, karena kejadian ini sudah sering, kita sesalkan. Jangan sampai icon kota kita terancam keberadaannya," ungkap Harnojoyo, Rabu (17/5).
Dia berharap, seluruh transportasi sungai, terutama batu bara, lebih hati-hati saat melintas di Jembatan Ampera. Apalagi, arus Sungai Musi terbilang deras dari ulu menuju hilir.
"Dari informasi yang diterima, kejadian itu karena tali tugboat putus. Jangan sampai ada kelalaian begitu, harus hati-hati," ujarnya.
Selain itu, kata dia, diperlukan pengawasan dan penambahan rambu-rambu sungai. Minimal, cara itu bisa menjadi pelindung dalam lalu lintas sungai.
"Apalagi sekarang lagi proses pembangunan tiang LRT, memang perlu ada kebijakan untuk kepentingan bersama," tuturnya.
Sementara itu, Manager Kepanduan PT Pelindo Palembang, Tedi Gunawan mengaku akan segera menurunkan tim asuransi asal Singapura untuk mengecek kondisi tongkang dan tiang jembatan akibat tabrakan.
"Semuanya akan diselesaikan oleh pihak asuransi, siap tanggung jawab," kata Tedi.
Diketahui, lantaran tali penarik dari tugboat putus, tongkang bermuatan batu bara menghantam Jembatan Ampera. Selain merusak tiang jembatan, tabrakan juga mengakibatkan satu unit speedboat tenggelam.
Peristiwa itu terjadi saat tongkang raksasa milik PT Bukit Asam ditarik tugboat dari arah Dermaga 35 Ilir menuju Boom Baru, Rabu (17/5) pukul 11.00 WIB. Tiba-tiba, tali penarik putus, tepatnya sekitar 500 meter dari Jembatan Ampera.
Alhasil, tongkang itu hanyut dengan kecepatan tinggi karena arus Sungai Musi cukup deras. Tugboat lain berupaya menarik tongkang namun gagal karena keburu hanyut dan melaju kencang menuju jembatan.
Sontak saja, tongkang langsung menghantam Jembatan Ampera. Posisinya memanjang dan mengenai dua tiang jembatan.
Tabrakan itu mengeluarkan suara kencang yang membuat warga sekitar kaget. Terdapat kerusakan di tiang penyangga. Bahkan, kencangnya tabrakan membuat batubara terlempar dan tertinggal di dinding atas jembatan.
Tak itu saja, tongkang juga menghantam speedboat yang sedang melintas di bawah jembatan. Speedboat itu akhirnya tenggelam. Beruntung pengemudi selamat setelah terjun ke sungai.
Sekitar dua jam menutupi arus lalu lintas sungai, tongkang itu berhasil dievakuasi dengan cara ditarik oleh delapan kapal. Evakuasi terkendala arus sungai deras dan muatan batubara besar.