Jenderal Gatot Nurmantyo hadiri peringatan Maulid Nabi di Monas
Jenderal Gatot Nurmantyo hadiri peringatan Maulid Nabi di Monas. Dalam acara ini, Gatot sempat berpidato di depan puluhan ribu jemaah yang mengatakan bahwa dirinya senang bisa dapat hadir dalam acara Maulid ini. Dia ingin agar dirinya dengan para jemaah bisa selalu bersama-sama dengan Rasulullah.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah, yang diadakan oleh Majelis Rasulullah di lapangan silang Monas. Maulid ini diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal.
Dalam acara ini, Gatot sempat berpidato di depan puluhan ribu jemaah yang mengatakan bahwa dirinya senang bisa dapat hadir dalam acara Maulid ini. Dia ingin agar dirinya dengan para jemaah bisa selalu bersama-sama dengan Rasulullah.
"Kita ingin bersama-sama Rasulullah di akhirat, mengapa? Karena kita umat Rasul yang sangat luar biasa, kalau ada ulama bicara dengan kasar, maka itu bukan ulama yang mencontoh Rasulullah, bukan," kata Gatot saat memberikan sambutan dalam acara Maulid, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
Selain itu, dirinya juga bersyukur bisa ada di tengah-tengah para jemaah, memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, para jemaah yang sudah datang ke sini (Maulid) itu karena kecintaan mereka (jemaah) terhadap Rasulullah.
"Saya bersyukur, saya bisa bersama saudara semua yang jauh berjalan di sini. Duduk di sini karena kecintaan terhadap Rasulullah dan ingin meneladani. Semoga kita bisa jadi umat yang bisa teladani Rasulullah dan mencintainya," ujarnya.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Bagaimana cara merayakan Maulid Nabi di Indonesia? Tradisi-tradisi ini tidak hanya merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara memperingati Maulid Nabi di Indonesia? Umumnya, umat Muslim di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan berbagai acara. Seperti pengajian, doa bersama, membaca salawat, dan amal saleh lainnya.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa yang dirayakan dalam tradisi Maulid Nabi di Indonesia? Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, tradisi Maulid Nabi tidak hanya menjadi momen beribadah, tetapi juga momen berbagi, merayakan, dan melestarikan tradisi turun temurun.
-
Kapan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya dirayakan di Indonesia? Perayaan yang sudah dimulai sejak Nabi Muhammad SAW wafat ini biasanya diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Panglima TNI dalam acara Maulid di Monas ©2017 Merdeka.com/Bibay Milanisti
Hampir sebagian masjid, lanjut Gatot, saat ini sudah diisi oleh orang-orang yang suka melakukan provokasi. Menurutnya, masjid itu semestinya menjadi tempat yang menenangkan hati dan pikiran, bukan malah membuat orang menjadi marah.
"Kita kira masjid kalau kita marah dan enggak bisa mikir, keluar pasti kita tenang, dingin. Sekarang ada yang kita dingin damai datang ke masjid keluarnya malah marah, karena di masjid isinya provokasi. Hindari masjid seperti itu. Bukan rumah Allah itu. Ini yang saya dengar dari guru saya," tandasnya.
Pantauan merdeka.com, para jamaah mulai dari bayi dan orang tua sudah memadati monas bagian dalam maupun luar sejak dari pukul 06.00 WIB. Terlihat juga setengah bahu jalan di depan kantor Balaikota atau persis di halte bus way Balaikota digunakan sebagai parkir motor para jemaah.
Hampir kebanyakan para jemaah ini menggunakan pakaian muslim atau baju koko berwarna putih dan juga kopiah putih dan hitam dan juga hampir kebanyakan menggunakan sarung dan almamater hitam yang bertuliskan Majelis Rasulullah untuk kaum adam.
Sedangkan untuk kaum hawa sendiri menggunakan gamis panjang berwarna hitam dan juga menggunakan jilbab berwarna hitam. Tapi, ada juga dari kaum hawa ini yang menggunakan penutup wajah atau cadar.
Baca juga:
Keseruan warga Yogya berebut gunungan dalam Grebek Maulid Nabi
Datang telat di acara Maulid Nabi, Sandiaga mau pastikan kebersihan Monas
Ribuan jemaah hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Monas
Antusias massa Majelis Rasulullah jalan kaki hadiri Maulid Nabi di Monas
Cara unik santri rayakan Maulid Nabi dengan sepakbola durian
Di depan jemaah Maulid Nabi, Anies bersyukur Monas bisa jadi tempat zikir lagi