Jero Wacik kerap pakai nama anak buah buat perjalanan dinas fiktif
Para anak buah itu diberi Rp 500 ribu oleh Jero Wacik sebagai tanda terima kasih namanya dipinjamkan.
Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik kembali disidang dengan agenda mendengarkan saksi. Menurut salah satu saksi yaitu Staf Biro Keuangan, Burhan Siregar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata namanya digunakan Jero untuk mengisi data perjalanan dinas yang menggunakan anggaran dari Dana Operasional Menteri (DOM) di Kemenbudpar 2008-2011
"Nama saya digunakan untuk perjalanan dinas fiktif ke Bali. Saya mendapatkan uang senilai Rp 500 ribu untuk satu kali perjalanan dinas fiktif," ucapnya di Gedung Tipikor, Jakarta, Senin(2/11).
Ia juga menuturkan pernah mendatangani perjalan fiktif dinas ke Bali.
Mendengar kesaksiannya, Jaksa KPK langsung menanyakan kepada Burhan, apakah ada perjalanan fiktif lain yang pernah ditandatanganinya. Kemudian ia menjawab tidak ingat dengan itu.
Kemudian, hal senada juga dikatakan PNS kemenbudpar, John Situngkir, ia mengaku namanya pernah digunakan untuk mengisi perjalanan dinas fiktif.
"Saya lupa, terakhir ke Papua. Ssya juga diberikan uang Rp 500 ribu karena ada nama saya disitu,"ungkapnya.
Menurut keduanya, uang yang diterima sudah dikembalikan saat pemeriksaan di KPK.
Menurut mereka orang yang meminta untuk menandatangani perjalanan dinas adalah staf perbendaharaan Muniati Sukamti dan Kasubag Tata Usaha menteri Siti Alfiah.
Dalam perkara ini Jero didakwa melakukan tiga perbuatan yaitu pertama merugikan keuangan negara dari Dana Operasional Menteri (DOM) sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada periode 2008-2011 hingga Rp 10,59 miliar yang Rp8,4 miliar di antaranya digunakan untuk keperluan pribadi dan keluarganya.
Perbuatan kedua adalah Jero menerima hadiah sebanyak Rp 10,381 miliar sepanjang November 2011-Juli 2013 saat menjabat sebagai Menteri ESDM yang digunakan untuk berbagai keperluan dirinya.
Ketiga, Jero didakwa menerima Rp 349 juta dari Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Pertambangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Herman Arief Kusumo untuk perayaan ulang tahun ke-63.