Jika diizinkan, pasukan elite TNI 5 menit bebaskan WNI disandera OPM
"Nanti setelah mereka memberikan kewenangan kepada kita, atas izin pemerintah Papua Nugini kita baru masuk."
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Endang Sodik mengatakan, jika diizinkan pemerintah Papua Nugini, TNI akan bergerak membebaskan 2 warga negara Indonesia disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pasukan elite TNI yang langsung diterjunkan yakni Kopassus, Den Bravo, Denjaka dan Kopsusgab.
"Nanti setelah mereka memberikan kewenangan kepada kita, atas izin pemerintah Papua Nugini kita baru masuk," kata Endang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/9).
Kendati demikian, kata dia, batas negosiasi pembebasan sandera pada siang hari ini. Jika tidak dibebaskan, TNI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah Papua Nugini.
"Bisa saja 5 menit selesai, cuma kita tidak mau membabi buta. Kita menghormati kedaulatannya PNG dan kita tidak ingin ada korban baru lagi dari WNI, maka pembebasannya first negotiation dan diserahkan ke tentara Papua Nugini," kata dia.
Dia menambahkan keselamatan sandera lebih diutamakan agar tidak ada korban jiwa. Lokasi penyanderaan berada di sekitar Keeerom, Papua. Lanjut dia, saat ini belum ada keputusan terhadap barter tahanan 2 tahanan kasus narkoba rekan OPM. Mereka pernah menyerang Polsek terkait peristiwa Abepura berdarah.
"Kita belum tahu siapa karena identitasnya juga belum jelas siapa, Polri yang tahu. Karena itu masuk wilayah kriminal, Polri yang tahu. Dan sudah dikoordinasikan dengan Polri," tandasnya.