JK: Kalau Kita 100 Ribu Vaksin Covid-19 Sehari Seperti AS, 3-4 Tahun Baru Selesai
"Amerika baru saja memulai vaksin, dalam seminggu hanya sanggupnya 600 ribu. Berarti sehari hanya sanggup 100 ribu vaksin," kata Jusuf Kalla
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap saat ini akar dari berbagai masalah yang dihadapi bangsa adalah pandemi Covid-19. Menurutnya, vaksinasi nasional menjadi satu dari sejumlah cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Jusuf Kalla mengingatkan pemerintah soal waktu menjalankan vaksinasi. Berkaca dari Amerika Serikat (AS) yang telah melakukan vaksinasi, negara itu hanya mampu melakukan vaksinasi 600 ribu orang per minggu.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
"Amerika baru saja memulai vaksin, dalam seminggu hanya sanggupnya 600 ribu. Berarti sehari hanya sanggup 100 ribu vaksin," kata Jusuf Kalla dalam acara Webinar Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Senin (28/12).
Jika mengacu pada tempo vaksinasi di AS, menurut JK, Indonesia baru bisa memvaksinasi 70 persen penduduknya dalam waktu tiga atau empat tahun.
"Kalau hanya bisa 100 ribu kemampuannya sehari seperti di Amerika, maka itu butuh 3-4 tahun baru selesai. Karena itu vaksinasi kita harus lebih cepat dan lebih banyak. Kalau kita bicara masalah strategis, inilah masalah strategis yang paling penting ke depan untuk mengurangi masalah ekonomi," ucap dia.
Menurut Jusuf Kalla, jika tempo waktunya ingin dipercepat maka pemerintah harus menargetkan vaksinasi paling tidak 500 ribu sehari. Angka ini dapat mempercepat vaksinasi nasional selama dua tahun.
"Kalau 500 ribu sehari kita ya butuh dua tahun. Jadi masih sampai tahun depan (2022) mesti bekerja keras untuk itu," katanya.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Pemerintah Indonesia Pesan 371 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Hingga 2022
Muncul Varian Baru Virus Corona, Korsel Percepat Vaksinasi Anti-Covid-19
Pernah Jadi Relawan, Ridwan Kamil Tak Disuntik Vaksin Covid-19 Diimpor Pemerintah
Efek Samping Vaksin Covid-19, Patut Diketahui
Nasib Industri Penerbangan Bergantung Pada Vaksinasi dan Varian Baru Covid-19