JK minta HMI jangan cuma bisa demo di jalan
Menurut JK, HMI harus mampu melahirkan banyak tokoh yang kompeten di masing-masing bidang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kemahasiswaan hendaknya bisa mengoreksi diri di usia ke-68 tahun yang jatuh hari ini. Sebab menurut JK, selama ini HMI terkesan hanya bisa demo di jalanan.
Menurut JK, HMI harus mampu melahirkan banyak tokoh yang kompeten di masing-masing bidang, seperti birokrat, ilmuwan dan tentu saja pemimpin negeri.
"Gerakan mahasiswa hanya tujuan demo, mengoreksi, padahal kemajuan bangsa bukan cuma di situ. Menguntungkan, profesor, membutuhkan profesional, birokrat hebat, pemimpin, pengusaha, HMI bukan hanya digambarkan sederhana tadi, jangan diberikan kesan HMI berdiri di Kopaja, bukan itu saja, banyak. Dibutuhkan scientist yang hebat, akademisi yang hebat," katanya di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/2).
Lebih jauh, JK mengatakan, dia sebagai alumnus HMI masih terus berjuang mewujudkan cita-cita dan mengamalkan ajaran-ajaran yang dia peroleh di organisasi itu puluhan tahun silam.
"Jangan gambarkan HMI sesederhana tadi, jangan lupa senior ini, hasil HMI 20 tahun lalu, saya HMI. Semangat mencapai tujuan, pecinta pengabdi, pencipta pintar, pengabdi orang ikhlas, pintar dan ikhlas kunci HMI besar," pungkasnya.
Baca juga:
Batuk saat pidato di HUT HMI, JK diberi tepuk tangan
JK sebut HMI naik pangkat karena bisa gelar HUT di JCC Senayan
Didampingi Akbar Tandjung, Wapres JK hadiri HUT ke-68 HMI
Datang bersama Akbar Tandjung, Wapres JK hadiri HUT ke-68 HMI
Demo tolak BBM naik, HMI & Polisi bentrok di Gedung DPRD Jabar
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Apa yang ingin disampaikan oleh jargon "Nusantara Baru, Indonesia Maju" di HUT ke-79 RI? Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan. Jargon ini tidak hanya merayakan pencapaian kemerdekaan yang telah diraih, tetapi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berfokus pada transformasi yang lebih besar. "Nusantara Baru" mencerminkan tekad untuk memperkuat kekayaan budaya dan potensi lokal di seluruh penjuru Indonesia, sementara "Indonesia Maju" menekankan pentingnya inovasi dan pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan masa depan.