JK Sindir Nadiem Makarim: Jangan Ciptakan Generasi Muda yang Lembek
JK menilai, penghapusan UN justru akan menciptakan generasi muda yang lembek. Hal ini disampaikan JK usai menghadiri pengukuhan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir sebagai guru besar UMY, Kamis (12/12).
Mendikbud Nadiem Makarim berencana menghapus UN mulai 2021 mendatang. Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai rencana penghapusan UN tersebut.
JK menilai, penghapusan UN justru akan menciptakan generasi muda yang lembek. Hal ini disampaikan JK usai menghadiri pengukuhan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir sebagai guru besar UMY, Kamis (12/12).
-
Apa saja ujian yang dialami Nabi Ayub? Nabi Ayub diberikan banyak ujian hidup dari Allah. Mulai dari hilangnya harta dan kekayaan, diberikan penyakit hingga belasan tahun, dan ditinggalkan oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Nabi Ayub diberi ujian? Allah pun memberikan berbagai macam ujian kepada Nabi Ayub.
-
Kapan Naja dinyatakan lulus kuliah? Naja yang baru saja dinyatakan lulus dari kuliahnya di Inggris kini tumbuh menjadi remaja yang super cantik.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Apa gunanya ujian sekolah? Dengan ujian sekolah, maka setiap pelajar dapat mengetahui hingga mengukur masing-masing kemampuannya dalam setiap mata pelajaran.
-
Kapan doa menghadapi ujian biasanya dibaca? Tujuannya tak lain adalah untuk melihat seberapa dalam pemahaman setiap peserta atas suatu pelajaran tertentu.
"Nanti kita bicarakan itu (soal rencana penghapusan UN). Jangan menciptakan generasi muda yang lembek. Agar semua belajar dan pentinglah itu," ujar JK.
Sebelumnya, saat mendapatkan gelar doktor kehormatan di Universitas Negeri Padang (UNP), JK sempat menyebut bahwa Kementerian Pendidikan akhirnya meluncurkan sistem Ujian Akhir Nasional (sebelum disempurnakan menjadi Ujian Nasional pada 2005). Sistem ini diharapkan menjadi basis standar mutu merata di seluruh Indonesia.
Menurut JK, sistem UN bisa menguji kemampuan dan pengetahuan siswa sesuai seharusnya.
"Kenapa harus ada standar nasional? Karena kalau tidak, kita punya standar berbeda dan itu berbahaya, mutu berbeda maka ada gap dan kesenjangan mutu pendidikan satu daerah ke daerah lain," beber JK, Kamis (5/12)
Ditambahkan JK, meskipun di awal penerapan UN tidak berjalan mulus karena sejumlah pelajar dinyatakan tidak lulus ujian, namun dari tahun ke tahun seiring berjalannya waktu terus dilakukan evaluasi agar UN menjadi semakin baik.
"Evaluasi bisa dilihat, dilihat perkembangannya, ini yang perlu menjadi catatan," tegas JK.
(mdk/rnd)