JK Singgung Kesalahan Fatal Lima Kader NU Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog
Menurut JK, harus diketahui lebih dulu maksud dari lima kader NU melakukan pertemuan tersebut.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) turut mengomentari pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Menurut JK, harus diketahui lebih dulu maksud dari lima kader NU melakukan pertemuan tersebut.
- Nasib Lima Kader NU Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog Ditentukan Sore Ini
- Terungkap Sosok Pemuda NU yang Bertemu Presiden Israel, Bukan Orang Sembarangan
- 5 Kader NU Diajak LSM Bertemu Presiden Isaac Herzog, Tujuannya untuk Sebarkan Kebaikan Israel
- Buntut Temui Presiden Israel, Begini Nasib 5 Kader NU
"Kalau makna kunjungan itu ingin mendiskusikan perdamaian itu boleh saja," kata JK di kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).
Terkait perdamaian, JK tidak menampik kerap berdiskusi dengan Israel bagaiamana akhirnya perdamaian itu bisa terwujud. Sebab menurut JK, perdamaian akan terwujud apabila kedua pihak harus dikenal secara seksama.
"Saya sering berdiskusi dengan Israel untuk bagaimana tercapai perdamaian. Kalau Anda ingin mencari perdamaian harus kenal dua belah pihak. Kalau Anda tidak kenal Israel itu tidak bisa mendorong perdamaian,” tutur wakil presiden ke-10 dan ke-12 ini.
Kesalahan Lima Kader NU
Oleh karena itu, JK mengatakan, komunikasi adalah hal yang wajar saat bertemu dua pihak berkonflik. Hanya saja, JK menyesalkan mengapa harus ada foto yang menunjukkan senyuman.
"Jadi kesalahan sebenarnya karena dia tersenyum di fotonya. Itu sulit menjelaskannya,” JK menandasi.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf meminta maaf, usai foto sejumlah orang NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog ramai di jagat media sosial.
"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana," kata pria karib disapa Gus Yahya tersebut saat jumpa pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Gus Yahya membenarkan, pertemuan tersebut adalah tidak pantas. Mengingat situasi saat ini memanas antara Israel dengan Palestina.
"Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa ini, kami merasakan hal yang sama bahwa ini adalah sesuatu yang tidak patut di dalam konteks suasana yang ada saat ini," kata dia.
Sebagai informasi, kelima orang Nahdlatul Ulama (NU) yang bertemu Presiden Israel tersebut adalah Sukron Makmun asal PWNU Banten, Zainul Maarif dari Unusia, Munawir Aziz selaku Sekum PP Pagar Nusa, Nurul Bahrul Ulum dan Izza Annafisah Dania yang merupakan bagian dari PP Fatayat NU.