Johan Budi akan Kembali Berkarir di Kuningan Usai Mundur dari PDIP, Eks Penyidik KPK: Bisa Independen atau Tidak?
Djarot berharap, Johan Budi bisa lolos di tahap-tahap selanjutnya.
Mantan Politikus Partai PDI Perjuangan, Johan Budi Sapto Pribowo memutuskan untuk berkarir sebagai Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nama Johan Budi juga termasuk salah satu peserta yang lolos saat tahap administrasi beserta 236 peserta lainnya.
- Johan Budi: Pilih Pemimpin KPK Seberani Malaikat Percuma, Kalau Presiden Tak Punya Keinginan Berantas Korupsi
- Mundur dari PDIP, Johan Budi Ikut Tes Tertulis Capim KPK: Saya Ingin Ikut Berantas Korupsi
- Johan Budi Mundur dari PDIP, Mencoba Kembali Berkarir di KPK
- Johan Budi PDIP Skakmat Petinggi KPK: Tidak Ada Guna KPK, Survei Jauh di Bawah
Kehadiran Johan Budi Budi yang ingin berkiprah di dunia antirasuah menambah warna dalam seleksi Capim KPK. Sebab Johan sendiri yang memiliki latar belakang politik.
Mantan penyidik KPK, Yudhi Purnomo mengaku cukup khawatir akan kehadiran Johan.
Sebab sosok yang dicari-cari di jajaran pimpinan antirasuah juga diharapkan adalah sosok yang netral.
"Memang background dia yg pernah di parpol tentu ada sedikit kekhawatiran apakah bisa independen atau tidak," ucap Yudhi saat dihubungi merdeka.com Sabtu, (27/7).
Meskipun demikian, Johan sendiri juga merupakan salah satu orang veteran sejak awal mula KPK dibentuk.
Rekam jejaknya mulai dari Juru Bicara (Jubir) KPK, Deputi Pencegahan, hingga Plt Pimpinan memang sudah tidak diragukan lagi.
Mengingat Johan yang memiliki perjalanan panjang tersebut, Yudhi meyakini pada akhirnya mantan politikus PDIP itu pasti bisa bersifat netral.
"Saya sebagai orang yang kenal JBSP yakin dia akan independen ketika nanti terpilih, tapi sekali lagi bola untuk 10," ucap Yudhi meyakini.
Lolosnya Johan hingga di tahap administrasi, kata Yudhi karena memang sudah memenuhi kriteria, pendidikan, hingga pengalaman. Bahkan Budi yang memutuskan untuk mundur dari parpol dan anggota DPR RI.
"Di masyarakat pun pasca pengumuman dimana nama dia merupakan salah satu yang lolos seleksi administratif relatif tidak ada penolakan karena sosok JBSP yang lekat dengan KPK sebagai Jubir dimasa lalu," terang Yudhi Purnomo.
Walaupun Johan yang sudah memiliki rekam jejak di Komisi Antirasuah, Mantan penyidik KPK tetap menyerahkan keputusan seleksi pada panitia seleksi (Pansel).
"Apakah pansel akan meloloskan jbsp atau tidak tentu 9 orang itu punya pertimbangan apalagi memang tahapan seleksi masih panjang dan lama," Yudhi menutup.
Diberitakan sebelumnya, kabar Johan Budi yang mundur dari PDIP dan ingin kembali berkarir di KPK dibenarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat.
Djarot mengungkap Johan Budi mengajukan pengunduran diri sebagai kader PDIP sekaligus anggota DPR RI usai lolos dalam seleksi administrasi menjadi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Pak Johan Budi sudah melaporkan pengunduran diri karena untuk menjadi komisioner KPK itu tidak boleh menjadi anggota partai politik atau kader partai politik, termasuk juga pengunduran diri sebagai anggota DPR RI," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7).
Djarot mengaku senang dengan lolosnya Johan Budi dalam seleksi adminitrasi Capim KPK. Menurutnya, Johan Budi memiliki banyak pengalaman di KPK.
"Beliau lama di KPK sebelum masuk politik, beliau juru bicara, beliau juga menjadi Plt kalo nggak salah, pimpinan KPK, komisioner," kata Djarot.
Lebih lanjut, Djarot juga mengucapkan selamat kepada Johan Budi karena lolos tahap administrasi Capim KPK.
Djarot berharap, Johan Budi bisa lolos di tahap-tahap selanjutnya.
"Saya secara pribadi menyampaikan selamat dan saya tahu, kenal dengan Pak Johan Budi. Saya tidak meragukan integritas beliau untuk selalu melakukan tindakan sikap perilaku yg jujur berintegritas dan berkarakter," ucapnya.