Johanda merupakan residivis kasus bom buku tahun 2011
Johanda merupakan residivis kasus bom buku tahun 2011. Johanda meledakkan bom di kompleks Gereja Oikumene, Samarinda.
Johanda, warga pendatang asal Jawa Tengah, yang tinggal di Harapan Baru, ditangkap usai meledakkan bom di Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) pagi. Dia adalah orang yang dicari Kepolisian sejak 2011 lalu.
Keterangan diperoleh, Johanda adalah residivis peledakan bom buku tahun 2011. Saat itu, dia berperan sebagai perakit bom, yang dimuat dalam buku.
Saat itu, teror bom buku sempat merebak di antaranya mengancam dengan sasaran polisi, Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga kediaman musisi Ahmad Dhani. Termasuk, ledakan bom buku Utan Kayu, yang melukai lengan perwira menengah Kepolisian.
"Ya dia yang dicari selama ini oleh Densus 88," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Setyobudi Dwiputro, kepada merdeka.com, Minggu (13/11) malam.
Dari foto Johanda usai dibekuk, dia dipastikan merupakan orang yang sama, saat kejadian teror bom buku.
"Iya, dia orang yang sama terkait ledakan bom buku yang terjadi di tahun 2011 lalu," ujar Setyobudi.
Saat ini, usai ditangkap warga dan dibawa ke Mapolresta Samarinda, Johanda ditempatkan di sebuah lokasi yang dirahasiakan, untuk kepentingan penyelidikan kepolisian mengungkap jaringan lainnya.
"Dia diamankan di suatu tempat. Dia masih terus diinterogasi oleh Densus," terang Setyobudi.
Diketahui, bom berjenis low explosive diduga bom buku, meledak sekira pukul 10.00 WITA pagi tadi, di halaman Gereja Oikumene, Samarinda. Di dalam gereja, jemaat usai melakukan ibadah Minggu. Pelaku berambut panjang berkaos hitam, sempat berupaya kabur dengan melompat ke Sungai Mahakam.
Akibat ledakan, lima korban menderita luka-luka, di mana dua di antaranya mengalami kondisi kritis. Densus 88 terus mengejar jaringan lainnya. Sementara Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin memastikan, perbuatan pelaku adalah perbuatan seorang teroris.