Jokowi akan pelajari berkas kasus pelanggaran HAM
Ignatius Sandyawan Sumardi atau Romo Sandyawa menuturkan tuntutan para keluarga korban adalah agar Jokowi mengakui bahwa telah terjadi pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Sejumlah keluarga korban pelanggaran HAM menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Salah satu keluarga korban pelanggaran HAM, yakni Maria Catarina Sumarsih mengaku memberikan berkas kasus pelanggaran HAM ke Jokowi.
"Bapak Presiden masih akan mempelajari berkas yang kami sampaikan ke bapak Presiden, agar kasus pelanggaran HAM berat diselesaikan sesuai dengan visi-misi Jokowi-JK," kata Sumarsi seusai bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/5).
-
Mengapa para aktivis mendesak Presiden Jokowi terkait pelanggaran HAM? Mereka mendesak segera diadilinya pihak-pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus kekerasan dan pelanggaran berat HAM.
-
Siapa yang bertemu dengan Jokowi di Istana? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas di acara Istana Berbatik? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama. Pak Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi juga menunjuk ke arah Ameena sambil tersenyum ramah dan melambaikan tangan mereka. Lucu sekali!
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Apa yang dibahas Jokowi dan Parmusi saat bertemu di Istana? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
Sumarsi berharap Jokowi dapat menyiapkan langkah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. "Harapan kami Bapak Presiden memerintahkan Jaksa Agung untuk berkoordinasi dengan Komnas HAM dalam menyelesaikan ini," jelasnya.
Sementara, Ignatius Sandyawan Sumardi atau Romo Sandyawa menuturkan tuntutan para keluarga korban adalah agar Jokowi mengakui bahwa telah terjadi pelanggaran HAM berat di masa lalu.
"Itu harapan dari keluarga korban, namun kami sangat menghargai ikhtiar Bapak Presiden untuk menghantar bangsa ini menjadi bangsa rendah hati dan bermartabat berkat pengakuannya," ucap Ignatius.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kedatangan para keluarga korban pelanggaran HAM di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (31/5). Pada pertemuan itu, Jokowi tidak didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto dan Jaksa Agung M Prasetyo. Kedua pejabat tersebut merupakan pihak yang mengurusi pengusutan kasus pelanggaran HAM.
Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengatakan, ketidakhadiran Wiranto dan Prasetyo tidak menghalangi Jokowi dalam menindaklanjuti kasus pelanggaran HAM. Menurut Johan, dalam pertemuan tadi Jokowi ingin mendengarkan permintaan dari keluarga korban.
"Pertemuan ini lebih banyak Presiden ingin mendengar dulu. Dengan pertemuan singkat, tidak bisa dijelaskan secara detail," kata Johan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/5).
Menurut Johan, pertemuan Jokowi dengan keluarga korban pelanggaran HAM sebenarnya sudah digagas sejak lama. Namun, baru hari ini terlaksana.
Reporter: Hanz Jimenez Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jaksa Agung sebut pelanggaran HAM masa lalu hanya bisa selesai dengan rekonsiliasi
Keluarga korban HAM bertemu Jokowi setelah 11 tahun aksi di depan Istana
Aksi Kamisan ke 540, aktivis tuntut Jokowi tuntaskan kasus pelanggaran HAM
Wiranto dan Jaksa Agung absen saat Jokowi temui keluarga korban pelanggaran HAM
Bertemu Jokowi, Sumarsih tagih komitmen penuntasan pelanggaran HAM