Jokowi diminta tak buang-buang waktu tuntaskan kisruh KPK-Polri
"Hubungan Megawati dengan Jokowi tidak akan terganggu dalam masalah Komjen Budi Gunawan."
Kisruh Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menemui titik terang. Ketua Umum Seknas Jokowi, M Yamin menilai tidak adanya penyelesaian masalah Polri dan KPK.
"Banyak waktu dan energi yang terbuang akibat saling cakar antara Polri dan KPK dalam sebulan terakhir ini.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana cara agar kolaborasi KPK dan Polri ini efektif? “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
Saling lempar pernyataan ditambah manuver-manuver politik yang terjadi mengakibatkan hal – hal yang mulai lurus kembali bengkok, yang mulai dingin kembali hangat," kata Yamin dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (4/2).
Bahkan, menurut dia, beberapa pihak yang berusaha memisahkan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Hubungan Megawati dengan Jokowi tidak akan terganggu dalam masalah Komjen Budi Gunawan. Hubungan personal keduanya telah terbangun lama sejak Jokowi diberikan mandat menjadi Walikota solo oleh Megawati," ujarnya.
Dia menambahkan, hubungan Jokowi dan Mantan presiden ke-5 itu, justu menimbulkan kecemburuan kader PDI Perjuangan."Apa salah Bu Mega?," ucapnya.
Selain itu, kata dia, selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PDI Perjuangan tidak pernah menolak usulan calon tunggal Kapolri maupun Panglima TNI.
"Mega sebagai orang yang pernah menjadi presiden, sangat memahami pentingnya seorang Kapolri dan pentingnya seorang Panglima TNI dalam melindungi masyarakat, terutama dalam menjalankan tugasnya melindungi seorang Presiden," jelasnya.
Baca juga:
Buya Syafii: Kasihan Mensesneg orang baik ketemu politik ganas
Buya Syafii: Jokowi ditekan dari seluruh penjuru mata angin
Jika lantik Komjen Budi Gunawan, Jokowi terancam dimakzulkan
Menkum HAM sarankan Jokowi angkat Ruki-Tumpak jadi Plt pimpinan KPK
Wakapolri: Hasil praperadilan BG urusan hakim
Kasus Abraham Samad, LPSK masih pikir-pikir lindungi Feriyani Lim
Komjen Budi diduga bermanuver politik, beranikah Mabes Polri tindak?