Jokowi ingin Budi Gunawan rajin blusukan
Presiden Jokowi juga ingin meminta Budi Gunawan segera menyelesaikan kasus-kasus yang belum terselesaikan.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Komjen Polisi Budi Gunawan menjadi calon tunggal Kapolri. Komjen Budi akan menggantikan posisi Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang akan pensiun pada Oktober nanti.
Jokowi pun menaruh banyak harapan kepada calon Kapolri tersebut. Jokowi ingin, jika resmi diangkat menjadi Kapolri nanti, Budi Gunawan akan rajin blusukan.
"Arahan yang paling mendasar, polisi harus lebih sering di lapangan. Polisi harus lebih banyak bersama masyarakat melakukan fungsi pelayanan masyarakat," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/1).
Andi mengatakan, Presiden Jokowi juga ingin meminta Budi Gunawan segera menyelesaikan kasus-kasus yang belum terselesaikan pihak kepolisian selama ini.
"Presiden meminta agar kepolisian lebih serius, lebih cepat untuk mengatasi masalah-masalah besar yang sudah bertahun-tahun seolah-olah ga selesai. Seperti misalnya masalah terorisme, masalah penegakan hukum, narkoba yang semakin lama semakin besar, dan friksi antara TNI-Polri," ujarnya.
Sebelum memilih calon tersebut, Jokowi mengaku sudah meminta Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk menilai Budi. Setelah itu, Jokowi menggunakan haknya sebagai kepala negara untuk menentukan pilihannya.
"Sudah dari kompolnas, hak prerogatif saya, saya pakai, saya pilih, saya sampaikan ke dewan, sudah," ujar Jokowi saat kunjungan ke Galangan Kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/1).
Ketika ditanya mengapa memilih orang dekat untuk memimpin korps Bhayangkara, Jokowi cuma menjawab singkat, "Masa saya pilih yang jauh?" ujarnya.
Budi Gunawan merupakan ajudan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Budi angkatan Akpol Tahun 1983. Total harta kekayaan Budi, Rp 22,6 miliar.