Jokowi: Kelembagaan Gemuk, Tumpang Tindih & Tak Efisien Segera Diintegrasikan
Jokowi menjelaskan standar operasional prosedur (SOP) yang panjang dan kaku juga harus diringkas. Serta harus berorientasi pada hasil.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparatur sipil negara (ASN) proses reformasi birokrasi segera dilakukan. Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 menjadi momentum mengubah dari channel normal ke channel ekstra normal.
"Di era pandemi ini adalah momentum sebagian besar birokrasi harus bekerja dari rumah, work from home, mempercepat transformasi digital, menjadikan aparat birokrasi lebih adaptif dan lebih terampil memanfaatkan teknologi dengan mengedepankan inovasi dan kreativitas," kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Puncak Peringatan HUT ke-49 KORPRI, Minggu (29/11).
-
Bagaimana Jokowi memastikan ketersediaan beras? Selain melihat stok yang tersedia, Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Kapan Jokowi meresmikan rekonstruksi bangunan di Sulawesi Barat? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Reformasi struktural, kata Jokowi, tidak bisa ditunda-tunda. Regulasi yang menghambat harus dipangkas dan disederhanakan.
"Kelembagaan pemerintahan yang gemuk tumpang tindih dan tidak efisien harus segera diintegrasikan. Jenjang eselonisasi yang panjang harus dipangkas untuk mempercepat pengambilan keputusan," ungkap Jokowi.
Dia juga menjelaskan standar operasional prosedur (SOP) yang panjang dan kaku juga harus diringkas. Serta harus berorientasi pada hasil.
"Konsekuensinya, kompetensi SDM aparatur sipil negara harus menyesuaikan, mindsetnya harus goal oriented, berorientasi hasil, adaptif dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memberikan kesempatan kepada yang trampil dan ahli walaupun masih junior untuk tampil di depan," jelas Jokowi.
Baca juga:
Jokowi Yakin PSI Bisa Bergerak Lincah dan Gesit Menuju Masa Depan
Hadapi Bonus Demografi, Pemerintah Gencar Ciptakan Lapangan Kerja
Presiden Jokowi Bubarkan 10 Lembaga Nonstruktural
Jokowi: Kelembagaan Gemuk, Tumpang Tindih & Tak Efisien Segera Diintegrasikan
Jokowi akan Gaji Dirut Badan Otorita Labuan Bajo Rp30,7 Juta
Jokowi: Pandemi Covid-19 Tidak Hambat Korpri Beri Pelayanan Terbaik ke Masyarakat
Jokowi Tetapkan Pilkada 9 Desember Jadi Hari Libur Nasional