Jokowi malas komentari 'Jokowi Undercover' karena sumber tak jelas
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan buku 'Jokowi Undercover' dibuat agar penulisnya terkenal.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi peredaran buku 'Jokowi Undercover' yang ditulis Bambang Tri Mulyono. Jokowi mengisyaratkan, pembuatan buku tersebut tidak berdasarkan kaidah ilmiah.
"Setiap pembuatan buku pasti ada kaidah ilmiah, ada materi, ada data-data yang harus diperdalam di lapangan, ada sumber-sumber yang kredibel, yang bisa dipercaya yang bercerita tentang itu. Kalau data-datanya tidak ilmiah, sumbernya tidak jelas, kenapa saya harus baca dan kenapa saya harus komentari," kata Jokowi saat ditanya terkait tanggapannya atas pembuatan buku 'Jokowi Undercover' di Aula Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1).
Saat ini, pihak kepolisian masih mengusut kasus buku 'Jokowi Undercover'. Bambang Tri sudah ditahan di Polda Metro Jaya sejak bulan lalu.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan buku 'Jokowi Undercover' dibuat agar penulisnya terkenal. "Motifnya itu hanya ingin terkenal, dikenal. Supaya masyarakat tahu kalau buku itu yang buat dia," ungkap Rikwanto di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/1).
Rikwanto menandaskan, buku 'Jokowi Undercover' tak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, pembuatan buku tersebut tidak melalui studi akademis yang komprehensif dan tidak menggunakan data primer maupun sekunder.
"Dari keterangannya dia (Bambang Tri) mengambil bahan buku ini dari medsos (media sosial) atau dari obrolan dunia maya," jelas Rikwanto.
Dari bahan obrolan tersebut, Bambang Tri kemudian menyimpulkan sendiri. Hasil kesimpulan pribadi lalu diolah menjadi sebuah narasi hingga akhirnya dituangkan dalam buku 'Jokowi Undercover'. "Jadi narasi-narasi itu seolah sebuah kebenaran yang dituangkan dalam sebuah buku," terang Rikwanto.
Jenderal Bintang satu ini menambahkan, semula Bambang Tri membawa buku 'Jokowi Undercover' ke penerbit untuk diterbitkan. Namun, karena isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan, penerbit menolak.
"Ditolak karena sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya. Dia mengaku mencetak buku di tempat fotokopian," kata Rikwanto.
Usai difotokopi dalam jumlah yang banyak, buku 'Jokowi Undercover' dipasarkan melalui media sosial. Buku itu ditulis sendiri oleh Bambang Tri. Kemampuan menulisnya sudah dibekali sejak dia menjadi wartawan.
"Kita sedang lacak cetaknya di mana, dia juga promosikan lewat internet. Sore ini kita akan periksa, sudah berapa pemesan, siapa saja, tentunya ada alamat lewat internet," pungkasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
Baca juga:
Belum lengkap, berkas 'Jokowi Undercover' dikembalikan polisi
Geramnya Hendropriyono dituding pelindung Jokowi keturunan PKI
Akibat 'Jokowi Undercover', Hendropriyono sempat gagal dalam bisnis
Bambang Tri dapat Rp 45 juta usai jual 300 buku Jokowi Undercover
Keluarga penulis 'Jokowi Undercover' sebut ada kejanggalan pasal