Jokowi Minta BNPB Libatkan Pemuka Agama dalam Edukasi Bencana
Jokowi Minta BNPB Libatkan Pemuka Agama dalam Edukasi Bencana. Jokowi meminta agar BNPB memasang papan-papan peringatan serta rute-rute evakuasi. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan cepat menyelamatkan diri apabila terjadi bencana.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera melakukan edukasi kebencanaan, terutama ke daerah-daerah rawan bencana. Jokowi ingin pemuka agama dilibatkan dalam memberikan edukasi bencana kepada masyarakat.
"Tahun ini harus dimulai edukasi kebencanaan baik di masyarakat, baik di sekolah-sekolah terutama di daerah yang rawan bencana sampai ke tingkat masyarakat. Sekolah-sekolah gunakan, masyarakat lewat pemuka agama gunakan," kata Jokowi dalam rakornas BNPB se-Indonesia di Jatim Expo Surabaya Jawa Timur, Sabtu (2/2).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang terjadi pada Bupati Bengkulu Utara saat kunjungan Presiden Jokowi? Viral di media sosial sosok Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian yang ditarik secara tiba-tiba oleh seseorang di tengah rombongan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, Jumat (21/7).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
Jokowi meminta agar BNPB memasang papan-papan peringatan serta rute-rute evakuasi. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan cepat menyelamatkan diri apabila terjadi bencana.
"Jangan kalau ada bencana ada yang lari ke timur, barat, dan utara. Harus jelas rute evakuasi itu menuju ke mana. Segera ini dikerjakan," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan masyarakat Jepang saat menghadapi bencana. Menurut dia, masyarakat Jepang tak panik apabila diguncang gempa. Mereka akan tetap melakukan aktivitas sebelum sirene tanda tsunami berbunyi.
"Saya melihat video di Jepang misalnya, masyarakat baru makan ada gempa. Tetap makan, tidak panik. Tetapi begitu tanda sirene sudah nguing-nguing, baru lari tetapi rutenya juga jelas. Ke arah mana jelas. Hal-hal seperti ini yang harus mulai kita kerjakan," jelas Jokowi.
Dia juga meminta BNPB untuk melakukan simulasi penanganan bencana secara berkala dan teratur. Jokowi ingin masyarakat Indonesia siap saat bencana alam datang secara tiba-tiba.
"Meskipun bencana itu bukan hanya gempa, tsunami, dan tanah longsor, tetapi memang yang paling banyak menelan korban adalah di gempa bumi dan tsunami," ujarnya.
Jokowi menegaskan apabila ada kejadian bencana maka otomatis yang akan menjadi komandan satgas darurat adalah Gubernur. Kemudian, Pangdam dan Kapolda akan menjadi Wakil Komandan Satgas.
"Jangan dikit-dikit naik ke pusat," ucap Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi Minta Kepala Daerah Tegas, Masyarakat Dilarang Tinggal di Daerah Rawan Bencana
Doni Monardo Minta Saudagar Bugis Beri Sumbangan untuk Konservasi Lingkungan
Buka Rakornas BNPB, Jokowi Tekankan Pentingnya Sistem Deteksi Dini Bencana
Sepanjang Januari 2019, 366 Kali Bencana, 94 Orang Meninggal Dunia
BNPB Catat Longsor dan Banjir di Beberapa Daerah Telan Korban Jiwa
Banjir & Longsor di Sulsel, BNPB Adopsi Konsep Revitalisasi Sungai Citarum