Jokowi minta Irjen Tito ditarik ke Jakarta, Budi Gunawan tak setuju
Kini Tito menjadi Kapolda Metro. Komjen Budi Gunawan disebut tidak setuju.
Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memutar rekaman pembicaraan yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan permintaan jatah saham Freeport. Bahkan dalam salah satu percakapan Jokowi disebut bisa lengser jika putus kontrak Freeport.
Selain soal jatah saham Freeport dan proyek listrik, dibahas juga soal pergeseran jenderal Polri. Jokowi disebut-sebut yang meminta Irjen Tito Karnavian yang menjabat Kapolda Papua ditarik ke Jakarta. Kini Tito menjadi Kapolda Metro.
Semua itu terungkap dalam sidang yang menghadirkan Menteri ESDM Sudirman Said sebagai pengadu, Rabu (2/12). Dalam rekaman terdengar percakapan diduga yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto (SN), Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin (MS) dan pengusaha Migas Muhammad Riza Chalid (MR).
Ini transkip percakapan soal rotasi jenderal Bhayangkara:
MR: Kapolda Papua itu kan sahabat saya, sahabat deket.
MS: Tito
MR: Tito. Akhirnya ditarik ke Jakarta supaya nggak menyolok, jadi Asrena. Sekarang Papua sudah jalan, kasih hadiah sama Jokowi. Padahal maunya Jakarta bukan dia. Pak BG maunya bukan Tito. Pak BG maunya Pak Budi. Tapi Budi ditaruh Bandung. Tito Jakarta. Yang minta Jokowi.
SN: Jawa Barat hahaha
MR: Gila Pak. Alot pak orangnya Pak.
SN: Pengalaman itu, maksudnya saya pengalaman itu. Jadi kita harus pakai akal. Kita harus pakai ini. Kuncinya kan ada kuncinya. Kuncinya kan ada di Pak Luhut, ada saya. Nanti lempar-lemparan. Ada dia strateginya. Cek gocek
MR: Darmo ini disayang sama dia karena, Si Darmo kalau presentasi, lulusan Amerika, sudah kuliah PHD pintar. Jokowi happy terus. Ini saya tahu. Darmo ngomong Pak itu didengerin. Gitu Pak