Jokowi Minta Kepala Daerah Jangan Sampai Anggaran Diecer-ecer
Jokowi mengingatkan, para kepala daerah yang saat ini memimpin baik itu di provinsi, kabupaten dan kota harus berani menentukan dan membuat kebijakan dengan skala prioritas yang jelas. Sehingga alokasi anggarannya juga lebih fokus dan lebih terkonsentrasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada kepala daerah yang terpilih pada Pilkada serentak 2020 agar tidak mengecer-ngecer anggaran di setiap dinas. Sehingga manfaatnya tidak dirasakan oleh rakyat.
"Jangan sampai sekali lagi yang namanya anggaran diecer-ecer di setiap dinas, di setiap unit. Sehingga setiap tahun itu anggaran ya terbelanjakan tapi tidak ada baunya sama sekali. Tidak dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat.Hati-hati dengan ini karena anggaran APBD itu bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi di daerah bapak ibu semuanya," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada para peserta rapat koordinasi kepala daerah tahun 2021 dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/4).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Jokowi mengingatkan, para kepala daerah yang saat ini memimpin baik itu di provinsi, kabupaten dan kota harus berani menentukan dan membuat kebijakan dengan skala prioritas yang jelas. Sehingga alokasi anggarannya juga lebih fokus dan lebih terkonsentrasi.
"Kalau tidak? Saya perlu ingatkan. Kalau bapak ibu tidak bisa menkonsolidasikan ini manajemennya tidak seperti yang tadi saya sampaikan, kemudian anggaran diecer-ecer di dinas-dinas, di unit-unit yang ada," bebernya.
"Karena masalahnya pasti selalu ada, karena enggak dirasakan oleh masyarakat hasil kepemimpinan bapak ibu saudara-saudara sekalian, ya tidak terpilih lagi. Karena anggarannya hilang setiap tahun, realisasi setiap tahun tetapi tidak kelihatan manfaatnya oleh rakyat," tambahnya.
Dia meminta kepada kepala daerah untuk konsentrasikan pada satu, dua mata anggaran dan tidak perlu lebih dari itu. Dia pun mencontohkan terdapat satu provinsi yang memiliki 40.000 mata anggaran.
"Menurut saya semakin sedikit kegiatan akan semakin secara manajemen akan semakin gampang ngontrolnya, semakin gampang ngeceknya dan hasilnya akan semakin kelihatan. Oleh sebab itu saya titip buat satu, dua atau tiga saja kegiatan besar yang anggarannya dikonsentrasikan ke sana. Sehingga hasilnya bisa dilihat, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," bebernya.
Baca juga:
Pesan Jokowi ke Kepala Daerah: Jangan Puas Baca Laporan Saja, Cek Ke Lapangan
Presiden KSPSI Klaim Pernah Ditawari Jabatan Wamen oleh Jokowi Tetapi Menolak
Ngabalin: Jokowi akan Lantik Mendikbud-Ristek dan Menteri Investasi
Jokowi Larang Menteri Gelar Buka Puasa Bersama dan Open House
Jokowi Resmi Bebaskan PPN Air Bersih, Kecuali Air Minum Kemasan
Jokowi Teken PP Tentang Standar Nasional Pendidikan
Prioristaskan Anggaran Belanja
Jokowi juga meminta agar para kepala daerah memfokuskan dan memprioritaskan anggaran belanja. Sebab itu dia meminta agar dilihat mulai dari belanja aparatur dan belanja pembangunan, belanja aparatur dan belanja modal dilihat.
"Gedean yang mana. Usahakan agar belanja pembangunan, belanja modal itu lebih besar dari belanja aparatur. Kalau sudah ketemu belanja pembangunan, belanja modal, jangan sampai yang namanya anggaran itu dibagi rata ke masing-masing unit, ke masing-masing dinas," bebernya.
"Hati-hati. Sekali lagi yang bapak ibu dan saudara-saudara prioritaskan yang mana. Berikan dua prioritas atau maksimal tiga prioritas.Sudah, anggaran itu prioritaskan ke sana 60%. Sisanya baru diberikan ke unit-unit yang lain. Sehingga menjadi jelas," tambahnya.
Jokowi mengatakan jika program Kabupaten dan desa bisa berjalan mulus karena anggaran sudah terkonsentrasi di satu atau dua program. Sehingga kata dia terlihat skala prioritas dan yang jadi unggulan.
"Sehingga rakyat melihat. Atau ingin membangun sekolah. Sekolah di kabupaten saya harus bagus semuanya. Sehingga kelihatan mana prioritas, mana yang menjadi unggulan," ungkapnya.