Jokowi Minta Ketangguhan dan Manajemen Penanganan Bencana Ditingkatkan
"Dengan tantangan yang semakin meningkat maka kita harus meningkatkan ketangguhan kita dalam menghadapi bencana. Menguatkan manajemen penanganan bencana dan meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi dan memitigasi bencana untuk mengurangi risiko korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda," tegas Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki risiko bencana geohidrometeorologi yang tinggi. Hal itu dibuktikan dari terus bertambahnya peristiwa bencana alam akibat geohidrometeorologi dari tahun ke tahun
"Frekuensi dan intensitasnya terus meningkat bahkan melompat. Kita bahkan mengalami multibencana dalam waktu bersamaan," kata Jokowi saat membuka rakornas BMKG dalam siaran virtual, Kamis (29/7).
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Jokowi menuturkan terdapat beberapa lonjakan bencana seperti gempa bumi pada kurun waktu tahun 2008-2016, rata rata 5.000 - 6.000 kali dalam setahun. Lalu, pada 2017 meningkat menjadi 7.169 kali. Kemudian pada 2019 meningkat signifikan menjadi lebih dari 11.500 kali.
"Cuaca ekstrem dan siklon tropis juga meningkat frekuensinya, durasi dan intensitasnya," ungkapnya.
Begitu juga bencana akibat Le Nino atau La Nina. Dalam kurun waktu 1981 hingga 2020, periode ulangnya cenderung semakin cepat.
"Dua sampai dengan tiga tahunan. Dibandingkan periode 1950 -1980 yang berkisar lima sampai dengan tujuh tahunan," ungkapnya.
Menyikapi kondisi alam ini, kata Jokowi, dibutuhkan ketangguhan dalam menangani bencana. Serta menguatkan manajemen penanganan bencana untuk mengurangi risiko korban jiwa.
"Dengan tantangan yang semakin meningkat maka kita harus meningkatkan ketangguhan kita dalam menghadapi bencana. Menguatkan manajemen penanganan bencana dan meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi dan memitigasi bencana untuk mengurangi risiko korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda," tegas Jokowi.
Baca juga:
Istana Hargai Doa SBY, Pemerintah Butuh Dukungan Semua Pihak
VIDEO: Percakapan Jokowi dengan Arga Via Video Call, Bocah yang Azan di Makam Ibunda
Indonesia Kembali Raih Medali, Jokowi Beri Selamat ke Atlet Angkat Besi Rahmat Erwin
CEK FAKTA: Hoaks Driver Ojol Minta Presiden Jokowi Turun
Orang Tua Meninggal karena Corona, 4 Anak di Tenggarong Dapat Santunan Jokowi
Presiden Jokowi Bakal Luncurkan OSS Berbasis Risiko Dalam Waktu Dekat
Menteri LHK: 18.460 Ton Limbah Medis Per 27 Juli 2021
Jokowi Siapkan Rp1,3 Triliun untuk Pengelolaan Limbah Medis Covid-19