Jokowi: Negara Lain Sudah Jauh Membangun, Kita Masih Saling Membenci
"Saya titip ini Pilpres kan sudah selesai setelah putusan Mahkamah Konstitusi, jangan sampai ada lagi yang namanya di antara kita ini misalnya ada yang tidak saling sapa antartetangga karena dulu beda pilihan, tidak saling ngomong antarteman karena beda pilihan," kata Jokowi,
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali bersatu sebagai saudara, sebangsa, dan setanah air. Terlebih, saat ini gelaran Pilpres 2019 telah usai.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menyerahkan 2.000 sertifikat hak atas tanah di Gedung Graha Bumi Beringin Kota Manado Sulawesi Utara, Kamis (4/7). Jokowi ingin setelah pesta demokrasi selesai, masyarakat kembali hidup rukun serta melupakan perbedaan pilihan politik.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
"Saya titip ini Pilpres kan sudah selesai setelah putusan Mahkamah Konstitusi, jangan sampai ada lagi yang namanya di antara kita ini misalnya ada yang tidak saling sapa antartetangga karena dulu beda pilihan, tidak saling ngomong antarteman karena beda pilihan," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memahami bahwa perbedaan dalam pilihan politik adalah hal yang lumrah. Kendati begitu, seluruh masyarakat harus tetap mempunyai sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan, serta tetap menjalin persaudaraan.
"Marilah kita berangkulan kembali, bersatu kembali, sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Apapun sukunya, apapun agamanya, kita ini saudara sebangsa dan setanah air," ujarnya.
Jokowi mengatakan, Indonesia adalah bangsa besar yang tentunya juga memiliki tantangan-tangan besar. Untuk itu, jika rakyat tak bersatu dan bersama-sama membangun bangsa, bukan tak mungkin Indonesia akan ditinggalkan oleh negara-negara lain.
"Negara lain sudah jauh membangun infrastrukturnya, kita masih urusan saling membenci, saling mendengki, saling tidak sapa antartetangga, semakin tertinggal kita nanti," ucapnya.
"Saya ingatkan kepada kita semuanya, kita berangkulan bersatu kembali membangun negara ini, memajukan negara ini," sambung Jokowi.
Baca juga:
Diberi Tugas Khusus, TKD Jabar Jokowi-Ma'ruf tak Dibubarkan
Setneg Sebut Ada Usulan Mobil Dinas Jokowi Diganti
Wapres JK Tidak Campur Tangan Urusan Komposisi Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Saat Bertemu Prabowo, Jokowi Bakal Bahas Solusi Masyarakat Telah Terbelah
Kunjungan ke Sulut, Jokowi Tinjau Infrastruktur Pendukung Pariwisata
PDIP Tak Ingin Pertemuan Jokowi-Prabowo Dipaksakan Terburu-buru
PDIP Nilai Menteri Muda Tak Sekedar Umur tapi Bertindak Agresif