Jokowi Pidato di Sidang PBB: Politisasi-Diskriminasi Terhadap Vaksin Masih Terjadi
Eks Wali Kota Solo itu mengajak negara-negara harus memberikan harapan bahwa pandemi akan bisa teratasi dengan cepat adil dan merata.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, bahwa diskriminasi vaksin Covid-19 antar negara masih terjadi. Menurutnya, masalah ketimpangan vaksin harus diselesaikan dengan langkah nyata.
"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata. Di masa depan kita harus menata ulang arsitektur ketahanan kesehatan global," kata Jokowi saat pidato pada sidang majelis umum ke-76 PBB secara virtual, Kamis (23/9).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Eks Wali Kota Solo itu mengajak negara-negara harus memberikan harapan bahwa pandemi akan bisa teratasi dengan cepat adil dan merata.
"Kita tau bahwa no one is safe until everyone is. Kemampuan dan kecepatan antar negara dalam menangani Covid-19 termasuk vaksinasi sangat timpang," ucapnya.
Menurutnya, diperlukan mekanisme baru untuk menggalang ketahanan kesehatan global. Baik pendanaan, vaksin, obat-obatan obatan, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan secara cepat dan merata di selurh negara.
"Diperlukan standarisasi prokes global dalam hal aktivitas lintas batas negara. Misalnya perihal kriteria vaksianasi, hasil tes maupun status kesehatan lainnya," ucapnya.
Baca juga:
Sidang Umum PBB, Jokowi Sebut Kebakaran Hutan di Indonesia Turun 82 Persen pada 2020
Pidato di Sidang PBB, Jokowi Serukan Perdamaian dalam Keragaman
Menteri Kesehatan Brasil Positif Covid-19 Saat Hadiri Sidang Umum PBB
Sekjen PBB: Kita Sedang Berada di Ambang Neraka
Taliban Minta Diberikan Kesempatan Berbicara di Majelis Umum PBB New York
Jokowi Akan Sampaikan Pidato di Sidang Majelis Umum PBB Secara Virtual