Jokowi: Saya sering makan sate kambing, tapi kolesterol saya rendah
Jokowi sebut domba dan kambing baik untuk memenuhi kebutuhan protein.
Presiden Joko Widodo mendorong peran dan kontribusi ternak domba dan kambing untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat.
"Domba dan kambing berkembang biak cepat sekali, jadi alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein. Ini perlu didorong," kata Presiden kepada wartawan di halaman belakang Istana Bogor, Sabtu (27/8).
Menurut Jokowi, saat ini masih fokus pada daging sapi, sehingga perlu digeser dengan mengembangkan ternak domba dan kambing dalam memenuhi protein hewani tersebut.
Presiden mengungkapkan, ternak kambing dan domba tidak membutuhkan lahan yang luas seperti ternak sapi, sedangkan kandungan proteinnya justru lebih bagus, karena protein pada domba sekitar 20-27 persen sementara sapi 20-24 persen.
Dalam acara temu wicara dan kontes domba di Kebun Raya Bogor ini, Presiden juga menyebut daging kambing tidak menyebabkan kolesterol dan darah tinggi.
"Saya sering makan sate kambing, tapi kolesterol saya rendah. Kecuali kalau makannya jeroannya," kata Presiden di depan peserta temu wicara yang diinisiasi Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) ini.
Saat temu wicara, salah satu peternak dari Kota Batu, Jawa Timur, menyebutkan ada penilaian yang salah bahwa daging kambing merupakan pemicu penyakit darah tinggi.
Peternak itu minta pemerintah untuk melakukan sosialisasi bahwa daging kambing tidak dijadikan 'kambing hitam' penyakit darah tinggi.
"Kalau yang dimakan dagingnya saja tidak apa-apa, kecuali jika makannya jeroannya," kata peternak tersebut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan pemerintah kini fokus pada Swasembada Protein Hewani, tidak hanya fokus pada swasembada daging sapi saja.
Menurut Amran, populasi domba dan kambing pada 2011-2015 tumbuh rata-rata 5,8 persen per tahun. "Pada 2015, populasi ternak mencapai 36 juta ekor," kata Mentan.
"Perkembangan domba saat ini semakin baik. Jumlah domba di Indonesia mencapai 17 juta ekor dan kambing 19 juta ekor. Insya Allah tahun depan kami mendorong untuk ekspor," ujar Amran.
Baca juga:
Kementan bakal perbaiki jaringan irigasi pertanian di 3 provinsi
Megawati: Kenapa harga cabai dan bawang tidak pernah turun?
Blusukan ke pasar, 2 menteri ini beda pendapat soal harga pangan
Kemendag dan Ahok intervensi harga pangan di Jakarta
Amunisi mendag anyar agar rakyat tak lagi rasakan harga pangan mahal
-
Di mana Presiden Jokowi meninjau ladang jagung? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kenapa Presiden Jokowi melarang Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Zulhas menyebut, Presiden Jokowi enggan jika Kaesang maju dalam pilgub Jakarta."Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Kapan Presiden Jokowi meninjau ladang jagung di food estate Keerom? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang membuat Presiden Jokowi merasa kagum dengan Pasar Jongke? Dalam pidatonya, Jokowi mengekspresikan kekagumannya atas hasil pembangunan pasar tersebut. Menurutnya, kemegahan pasar itu bisa saja menyaingi pusat perbelanjaan modern. “Saya sendiri kaget melihat pasarnya kayak gini. Menurut saya mal saja kalah,” ujar Presiden Jokowi dikutip dari Liputan6.com.