Jokowi sebut berita hoaks disebar untuk memperkeruh suasana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penggunaan media sosial (medsos) untuk menyebarkan berita bohong. Dia pun meminta Polri serius mengusut para penyebar hoaks di medsos.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penggunaan media sosial (medsos) untuk menyebarkan berita bohong. Dia pun meminta Polri serius mengusut para penyebar hoaks di medsos.
"Media sosial juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang merugikan. Sampaikan berita bohong, hoaks, saling hujat dan mencemooh dan mencela menjelekkan, mengumbar kebencian yang justru membawa keresahan di masyarakat," kata Jokowi dalam sambutannya di Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat, Sabtu (10/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
Dia mencontohkan beberapa berita hoaks yang meresahkan masyarakat. Mulai dari kasus tentara Republik Rakyat China yang memasuki Bandara Soekarno Hatta hingga pemberitaan penyerangan terhadap tokoh ulama.
"Kemudian ada pula kasus penyerangan terhadap ulama. Isunya di medsos 41 kasus. Setelah dicek enggak benar. Yang benar hanya tiga kasus yang sedang dalam penanganan serius oleh polisi," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menduga pemberitaan bohong sengaja dibuat untuk memperkeruh suasana. Sebab itu dia meminta Polri menindak tegas para penyebar hoaks tersebut.
"Rasanya tidak mungkin berita seperti itu karena tidak tahu. Sepertinya disengaja untuk perkeruh suasana. Ini yang harus kita cegah dan kita tindak sesuai hukum yang berlaku. Dan ini tegas saya sampaikan ke Polri tindak tegas pelakunya," tandasnya.