Jokowi sebut koalisi batal karena Golkar minta posisi
"Ya ada permintaan. Ya padahal kita kan sudah sampaikan bahwa kerja sama ini tanpa syarat."
Partai Golkar memutuskan berkoalisi dengan Partai Gerindra yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, di Pilpres Juli mendatang. Padahal sebelumnya, Golkar sudah memberikan sinyal untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, penyebab partai berlambang pohon beringin itu gagal berkoalisi dengan partainya. Jokowi mengatakan, ada permintaan dari Partai Golkar yang tidak dapat dipenuhi.
"Ya ada permintaan. Ya padahal kita kan sudah sampaikan bahwa kerja sama ini tanpa syarat. Ya pokoknya ada syarat dan itu yang tidak bisa kita penuhi. Gitu aja sudah," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/5).
Jokowi mengingatkan, koalisi yang dibangunnya adalah koalisi tanpa ada syarat. Sehingga segala permintaan menteri dan janji lainnya tidak akan ditanggapinya. Dia menduga, jawaban itu lah yang membuat Partai Golkar 'berpindah hati' sehingga koalisi kedua partai gagal terjalin.
"Ya iya (Golkar menolak kerja sama tanpa syarat). Dibilang kita abu-abu gitu lho. Padahal sudah kita tegaskan, kalau mau bergabung harus ada power," tegasnya.
Dia menambahkah, keputusan PDIP tidak berkoalisi dengan Golkar berdasarkan keputusan partai.
"Ya ini kan keputusan partai, pasti saya juga dong. Kita gak pernah loh memutuskan sendiri-sendiri," jelasnya.