Jokowi Sebut Pemilu Bukan Perang, Jangan Menyemburkan Hoaks
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemilihan Umum bukanlah sebuah perang, namun pesta demokrasi. Hal tersebut, disampaikan Jokowi saat acara rama tamah yang dihadiri tokoh masyarakat Bali di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Jumat (22/3).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemilihan Umum bukanlah sebuah perang, namun pesta demokrasi. Hal tersebut, disampaikan Jokowi saat acara rama tamah yang dihadiri tokoh masyarakat Bali di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Jumat (22/3).
"Saya ingin menyampaikan, bahwa Pemilu itu bukan perang. Pemilu itu adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin kita yang terbaik," ucap Jokowi saat memberikan sambutan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Maka dengan adanya Pemilu yang merupakan pesta demokrasi, harus disambut dengan riang gembira. Bukan malah menakut-nakuti atau menebar ancaman.
"Pesta demokrasi harus kita sambut dengan riang gembira. Jangan sampai ada yang menakut-nakuti. Apalagi, menebar ancaman-ancaman. Namanya saja pesta demokrasi," ungkapnya.
Selain itu, Jokowi juga berharap untuk menyambut pesta demokrasi harus dengan cara-cara beradab, cara-cara beretika dan bertata krama serta berbudaya.
"Jangan justru menyemburkan hoaks, menyemburkan kabar bohong dan menyemburkan kabar fitnah yang bisa memecah persatuan, persaudaraan dan kerukunan kita," ujarnya.
Jokowi juga mengingatkan masyarakat yang hadir, bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar harus optimistis menghadapi persoalan ke depan.
"Sebagai bangsa besar (harus) menatap ke depan dengan penuh optimis. Bangsa ini besar, kapalnya kapal besar, kalau ada persoalan besar ini tantangan kita semuanya untuk menuju ke sebuah negara yang kuat," ujarnya.
"Kuat ekonominya, diperkirakan kita di tahun 2045 akan menjadi empat besar negara ekonomi yang terkuat di dunia. Pasti ada tantangannya, pasti ada rintangannya. Itu lah kenapa kita harus bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada," tegas Jokowi.
Baca juga:
Kubu Jokowi Yakin Hasil Survei Tak Pengaruhi Pilpres 2019
TKN Jokowi Serahkan Aduan BPN Soal Metro TV ke KPU dan KPI
Rommy Seret Nama Khofifah, BPN Prihatin Orang Sekitar Jokowi Banyak Kasus
BPN Prabowo Soal Jokowi Bertemu Atta Halilintar: Masyarakat Capek dengan Gitu-Gitu
Relawan di Jatim Diingatkan Tak Catut Nama Jokowi Hanya Demi Tarik Massa
Baca Perilaku Pemilih, TKN Yakin Suara Swing Voters Lari ke Jokowi-Ma'ruf