Jokowi soal MEA: Mereka juga khawatir, kenapa kita harus takut?
Persaingan sudah di depan mata.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyinggung tentang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam sambutannya di pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus bertepatan dengan HUT ke-43 di JIE Expo Kemayoran, Jakarta. Dia meyakini bahwa negara Asean lainnya takut menghadapi itu.
"Wong mereka takut kepada kita wong mereka khawatir kepada kita. Kenapa kita harus takut? Harusnya kita percaya diri, dan meyakini bahwa kita mampu bersaing dengan mereka," kata Jokowi, Minggu (10/1).
Maka dari itu, Jokowi meminta masyarakat Indonesia untuk tidak takut menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2016.
"Kita telah masuk ke era persaingan yang tidak bisa kita tolak dan kita ngomong kita tidak mau ikut, karena kita telah masuk ke MEA. Persaingan sudah di depan mata kita, negara lain juga takut, karena sumber daya manusia kita akan masuk ke negara lain," ungkap.
Lebih lanjut, katanya, masalah kemiskinan juga tak luput dari perhatian. Namun, dia mengklaim kemiskinan di Indonesia dalam sebulan terakhir hanya sekitar 11 persen.
"Tantangan kedua adalah kemiskinan, depan mata kita angka yang ada sekarang ini katanya kurang lebih 11 persen tetapi dengan patokan apa? Kalau patokannya 1 bulan mungkin iya," jelasnya.
Terakhir, Jokowi menambahkan permasalahan yang sampai saat ini masih dicarikan solusi yakni masalah ketimpangan di wilayah-wilayah terpencil dengan kota-kota besar.
"Dapat dibayangkan ketimpangan itu faktanya memang ada, contoh bensin premium, di sini harganya berapa? Harga terakhir berapa? Coba lihat pegunungan tengah, diwarnai harganya berapa Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu. Di sini semen berapa Rp 60-70 ribu, di pegunungan tengah ada yang Rp 2 juta dan Rp 2,5 juta. Ini lah ketimpangan wilayah yang harus diperbaiki," terangnya.