Jokowi: Terorisme Tindakan yang Lahir dari Cara Pandang yang Keliru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras rangkaian aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Jokowi mengatakan terorisme kejahatan besar yang mengancam kerukunan berbangsa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras rangkaian aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Jokowi mengatakan terorisme kejahatan besar yang mengancam kerukunan berbangsa.
"Kita dikejutkan oleh tindakan kekerasan yaitu terorisme, tindakan yang lahir dari cara pandang yang keliru, dari paham yang salah, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama," ungkap Jokowi saat membuka Musyawarah Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (8/4).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
"Jelas-jelas merupakan kejahatan besar terhadap kemanusiaan yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Jokowi juga menjelaskan pemerintah terus berkomitmen untuk selalu menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tegas mengatakan pemerintah tidak akan berkompromi dengan tindakan intoleransi.
"Eksklusivitas dan ketertutupan jelas tidak sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika. Dalam hal ini sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Jokowi pun meyakini PKB dapat terus menyemai nilai-nilai moderasi, moderasi nilai-nilai tawassuth, dan nilai-nilai keseimbangan tawasun. Dia juga berharap PKB terus menebarkan moderasi beragama, menjunjung tinggi toleransi, dan kerukunan antar sesama.
"Sehingga radikalisme terorisme tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini Indonesia," ujar Jokowi.
Baca juga:
Polisi: 3 DPO Terduga Teroris di Jaksel Masih Belum Ditangkap
Polda Aceh masih Menahan 5 Terduga Teroris di Rutan
Densus Bekuk 10 Terduga Teroris di Jakarta Buntut Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar
Eks Teroris: Banyak Perempuan Terpapar Terorisme Lebih Militan dari Laki-laki
Muchsin Kamal Penjual Senjata Api ke Teroris Mabes Polri Dijerat UU Darurat