JSN Solo-Ngawi Prediksi Puncak Mudik Lebaran Terjadi 2 Mei 2021
Kendati ada larangan mudik, pihaknya tetap menyiapkan tim untuk memantau arus mudik dan balik.
PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memprediksi puncak arus mudik Lebaran akan terjadi pada hari Minggu, 2 Mei 2021 atau sebelum larangan mudik diberlakukan pada H-7 hingga H+3 atau 6-17 Mei.
“Kami memprediksi arus mudik nanti di tanggal 2 Mei hari Minggu ini. Sabtu mungkin juga ada kenaikan, karena orang-orang akan mengejar waktu sebelum tanggal 6 Mei,” ujar Genoeral Manajer Teknik dan Operasional JSN, Saktia Lesan Dianasari, Jumat (30/4).
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan sagu mutiara dianggap matang? Setelah direbus selama sekitar tujuh menit, kompor dimatikan, Diamkan sagu mutiara sejenak, paling lama satu menit. Setelah itu, sagu mutiara telah matang sempurna dan dapat disajikan.
-
Kenapa Gudeg Manggar jadi langka? Karena Gudeg Nangka semakin menjamur, Gudeg Manggar menjadi makanan langka.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kenapa Waduk Gajah Mungkur dibangun? Waduk ini dibangun pada tahun 1978 dengan maksud untuk menyediakan sumber daya air bagi irigasi, perikanan, dan energi listrik.
-
Kenapa Gunawan tertinggal rombongan saat mudik? Gunawan (55) itu hendak mudik ke Tangerang dari Ciamis bersama keluarganya menggunakan mobil. Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
Kendati ada larangan mudik, pihaknya tetap menyiapkan tim untuk memantau arus mudik dan balik. Meski ada penyekatan saat balik Lebaran nanti, JSN memprediksi volume lalu lintas akan mencapai pada puncak pada Kamis 13 Mei. Diperkirakan 22.000 kendaraan akan melintas di sepanjang tol Solo-Ngawi.
“Terus Jumat-nya sampai dengan 24.000 yang melalui ruas tol Solo - Ngawi. Ini berbeda jauh dengan tahun 2020, tahun itu pas Lebaran hanya 2.000 kendaraan. Karena saat itu memang sangat ketat kondisi regulasinya untuk larangan mudik,” terangnya.
Tia menambahkan, hingga saat ini belum ada peningkatan jumlah volume kendaraan yang signifikan. Volume lalu lintas sempat mengalami kenaikan saat awal bulan April. Banyak warga yang melakukan ziarah atau tradisi Sadranan sebelum puasa.
“Saat sadranan itu cukup tinggi lalin di kami, tapi mulai minggu ketiga April sudah balik ke normal seperti Maret (12.000-13.000),” katanya.
Tia menambahkan, dari 91 kilometer panjang jalan tol ruas Solo-Ngawi, dilengkapi dengan 3 rest area. Yakni rest area tipe A di kilometer 519 di Masaran, Sragen, kemudian rest area yang lebih besar di kilometer 575 dekat gerbang tol Ngawi serta rest area kecil tanpa SOBU di kilometer 538.
“Di rest area juga masih diberlakukan pembatasan pengunjung 50 persen dari kapasitas normal. Parkir juga masih dibatasi. Kami juga menerapkan protokol kesehatan dengan penyediaan hand sanitizer, tempat cuci tangan diperbanyak serta penyemprotan disinfektan di area-area umum, termasuk masjid,” katanya.
Baca juga:
Cirebon Siap Hentikan Operasional Kereta Pada 6-17 Mei, Begini Penjelasan PT KAI
Sri Mulyani Ingatkan Pegawai Tak Mudik: Kita Dalam Situasi yang Tidak Mudah
Pondok Pesantren di Tasikmalaya Izinkan Santri Mudik Meski Dilarang Pemerintah
Meski Sudah Divaksin, Sri Mulyani Ingatkan Anak Buahnya Tak Mudik Lebaran
Ganjar Sebut Pemudik Masuk Jateng Capai 2 Ribuan, Petugas Diminta Giatkan Tracking