Kabar Gembira dari Tenda Pengungsian, Bayi Laki-Laki Bernama 'Gibran' Lahir usai Erupsi Gunung Lewotobi
Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki lahir di posko pengungsian erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (12/11) malam.
Cerita menggembirakan datang dari tenda pengungsian korban erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki. Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki lahir di posko pengungsian, Selasa (12/11) malam.
Bayi laki-laki ini lahir dari pasangan Katarina Kwuta (25) dan Paulus Tapun (35). Bayi itu diberi nama Gibran. Suami Katarina Paulus Tapun menambahkan, dirinya telah mempersiapkan nama untuk anak ketiga mereka itu.
- Lahir di Pos Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Bayi Diberi Nama Gibran Didatangi Wapres Gibran
- Nama Gibran Masuk Dalam Bursa Ketum, Begini Tanggapan Golkar
- Beberapa Jam Usai Lahiran, Ibu Bayi Bernama Prabowo 'Gemoy' Gibran Langsung Nyoblos 02 di TPS
- Lahir Bertepatan dengan Pemilu 2024, Nama Bayi Laki-laki Ini Bernama M. Prabowo Gibran
Paulus menjelaskan, pemberian nama Gibran terinspirasi dari kunjungan putra Presiden Ke-7 Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka ke lokasi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis (14/11) hari ini.
"Namanya Gibran," kata Paulus.
Katarina Kwuta mengaku bahagia, walaupun hidup di posko pengungsian, namun proses persalinannya berjalan lancar.
"Puji Tuhan, saya diberi anak laki-laki yang sehat," ujar Katarina saat ditemui di lokasi pengungsian, Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kamis (14/11).
Katarina mengaku, awalnya dia merasa cemas dengan kondisi kesehatan diri dan bayinya. Apalagi setelah erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (5/11), keluarganya terpaksa mengungsi ke Boganatar, Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
"Kami hidup dengan hujan abu yang tiap hari menutupi rumah kami. Saya kuatir dengan kesehatan bayi saya," ceritanya.
Pada Senin (11/11), Katarina bersama keluarga serta ratusan warga lainnya dipindahkan dari Boganatar ke desa Kobasoma, sebagai salah satu lokasi pengungsian terpusat.
Sekitar pukul 19.00 Wita, Katarina mulai merasakan sakit pada pinggang dan segera memberitahu suaminya. Malam itu juga Paulus Tapun membawa Katarina untuk diperiksa oleh tenaga medis.
Setelah pemeriksaan, bidan memutuskan agar Katarina segera dirujuk ke Puskesmas Lewolaga karena sudah waktunya untuk melahirkan.
“Malam itu juga saya langsung dirujuk ke puskesmas. Akhirnya saya lahirkan anak di puskesmas," ujar Katarina.