Kacau, ada kampus cantumkan nama dosen sudah meninggal di ijazah
Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, Nasir telah membentuk satuan tugas khusus bersama Bareskrim dan Kejagung.
Kasus ijazah palsu belum juga usai diusut. Menteri Riset dan Teknologi dan Perguruan tinggi, Muhammad Nasir mengatakan telah membekukan salah satu Perguruan Tinggi di Malang yang telah mengeluarkan ijazah palsu.
"Ternyata doktor yang sudah mati dicantumkan juga. Dibekukan sementara perguruan tinggi itu," tutur Nasir di Puspiptek, Serpong, Tangerang, Selasa (7/7).
Nasir mengatakan tujuan perguruan tinggi di Malang mencantumkan nama dosen yang telah meninggal dunia agar terlihat seimbang antara banyaknya mahasiswa dengan pengajar. Nasir kemudian membeberkan lagi ketidaksesusaian antara jumlah pengajar dengan mahasiswa yang belajar di salah satu Perguruan Tinggi yang tidak disebutkan nama olehnya.
"Ada tiga kampus untuk wilayah lain selain di Malang yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara. Dari Perguruan Tinggi itu Sudah di nonaktifkan. Ada 1 bidang studi memiliki 11 ribu mahasiswa tetapi dosennya hanya 27 orang," beber Nasir.
Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, Nasir telah membentuk satuan tugas khusus serta membentuk formula antara Bareskrim, Kejaksaan Agung dan Menteri Pertahanan. Nasir mengaku memiliki kendala tersendiri dalam mengusut kasus ini lebih cepat, mengingat masing masing ketiga lembaga tersebut memiliki tugas kenegaraan.
"Sebenarnya dalami setelah Lebaran. Tapi nanti diusut setelah Pertemuan antara lembaga. Itu tidak mudah kesibukan beda beda dua lembaga," timpalnya.
Dalam penggunaan ijazah palsu, Nasir menginformasikan terdapat dua orang yang diduga menggunakan barang tersebut. "Pakai sarjana palsu jadi anggota dewan," tutupnya.