Kader terjerat korupsi, Golkar disebut menolak proyek Bank Banten
Wakil Ketua DPRD Banten dari Golkar SM Hartono terjerat kasus tersebut.
Ketua DPRD Banten periode 2014-2019, Asep Rahmatullah menyebut Fraksi Golkar di DPRD Banten menolak adanya pembentukan Bank Banten sehingga tidak ada penganggaran untuk proyek tersebut. Hal ini lantaran salah satu dari tersangka kasus penerimaan gratifikasi merupakan anggota Fraksi Golkar sekaligus Wakil Ketua DPRD Banten periode 2014-2019, SM Hartono.
"Kalau Golkar menolak, berarti proses penganggarannya tidak ada, (sedangkan) proses penganggaran kita penuhi sampai Rp 950 miliar," kata Asep selepas menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka Ricky Tampinongkol, oleh penyidik KPK, Kamis (21/1).
Menurut politisi PDIP itu, meski dilihat secara politik partai berlambang pohon beringin itu menolak. Namun justru malah kader Golkar malah terlibat. "Proses politik itu kan di pandangan umum iya, tapi kan proses penyertaan modalnya tetap lanjut," jelasnya.
Sebelumnya saat dia panggil oleh penyidik KPK untuk menjadi saksi, ketua fraksi Golkar Banten, Adde Rosi Khaerani menegaskan fraksi Golkar sedari awal menolak pembentukan Bank Banten. Dia juga mengatakan fraksi Golkar tidak tahu menahu sejauh mana pembahasan pembentukan Bank Banten.
"Ya kami tidak tahu, karena kami dari awal dapat arahan dari ibu Tatu, DPD Golkar Banten, bahwa kami menolak. Jadi setiap kali ada pembahasan fraksi golkar tidak pernah mengikuti di badan anggaran," kata Adde yang merupakan menantu Ratu Atut Choisiyah, Senin (14/12).