Jika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan
Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan.
Ganjar ingin nelayan lebih produktif dan semakin sejahtera.
Jika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan
Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo siap memutihkan kredit macet seluruh nelayan di Indonesia. Langkah afirmatif itu penting dilakukan agar nelayan lebih produktif dan semakin sejahtera.
Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan para akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam acara Food & Agriculture Summit III di IPB International Convention Center Bogor, Selasa (19/12). Hadir dalam acara itu, Rektor dan Wakil Rektor IPB, para guru besar, dosen, alumni serta civitas akademika IPB lainnya.
"Kalau ingin nelayan sejahtera, maka negara harus hadir agar mereka lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan alat tangkap atau solar subsidi, satu hal yang bisa dilakukan adalah pemutihan kredit macet para nelayan," kata Ganjar.
Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan. Dari data yang dihimpun, ada sekitar 8,25 kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan.
"Jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja, agar mereka terbantu dan lebih produktif. Setelah itu kita bina dan dampingi mereka," ucapnya.
Maka di sinilah lanjut Ganjar, peran data sangat penting. Satu data Indonesia termasuk di dalamnya data petani dan nelayan harus diwujudkan agar program ini bisa dilaksanakan dengan baik.
"Kalau data kita beres, yang seperti ini tidak sulit dilakukan tindakan afirmatif. Maka saya komitmen, untuk urusan Satu Data Indonesia, biar Ganjar yang bereskan. KTP sakti adalah solusinya," tegasnya.
Selain itu, Ganjar juga berkomitmen mewujudkan kedaulatan laut serta mengoptimalkan seluruh potensi kekayaan maritim di Indonesia. Sebab menurutnya, potensi blue ekonomi Indonesia sangat besar dan belum dikelola dengan baik sampai saat ini.
"Bicara budidaya rumput laut saja, potensi di Indonesia itu sangat besar. Belum lagi optimalisasi ikan tangkap, budidaya, sumber mineral, wisata, energi dan lainnya. Kalau ini dikelola, maka mimpi pertumbuhan ekonomi 7 persen di 2045 bisa benar-benar terwujud dan kita menjadi salah satu negara maju," pungkasnya.