Kadiv Propam selidiki kasus Kapolres Temanggung hajar 7 anggota
Anggota Div Propam Polda Jateng untuk melakukan pengecekan dan penyelidikan kasus pemukulan Kapolres tersebut.
Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng Kombes Hendra Supriatna menegaskan aksi pemukulan kepada anggota Shabara Polres Temanggung yang dilakukan oleh Kapolres Temanggung AKBP Dwi Indra Maulana sesuai aturan tidak dibenarkan.
Sebagai seorang perwira polisi yang menjadi pimpinan di jajaran Polres Temanggung, harusnya Indra memberikan contoh yang baik kepada anggotanya. Bukan malah melakukan tindak pidana penganiayaan kepada anggotanya.
"Tidak dibenarkan itu," papar Hendra Supriatna saat dikonfirmasi merdeka.com Rabu (31/12) melalui ponselnya.
Hendra mengaku baru kali ini mendengar informasi bahwa telah terjadi aksi penganiayaan yang dilakukan Kapolres Temanggung Kombes Dwi Indra Maulana kepada tujuh anak buahnya tersebut.
"Informasi ini baru dari anda saya dapat," paparnya.
Hendra menyatakan, berdasarkan informasi tersebut, dirinya akan mengirimkan anggota Div Propam Polda Jateng untuk melakukan pengecekan dan penyelidikan.
"Berdasarkan informasi anda itulah, kami akan melakukan pengecekan dan melakukan penyelidikan apakah betul memang demikian kejadiannya sesuai di lapangan," ungkapnya.
Hendra menegaskan, meski tujuh anggota Kapolres Temanggung yang menjadi korban penganiayaan itu tidak mau melaporkan namun Propam Polda Jateng akan tetap melakukan penyelidikan.
Soal sanksi apakah yang akan dijatuhkan kepada Kapolres Temanggung AKBP Dwi Indra Maulana, Kadiv Propam Polda Jateng Kombes Pol Hendra Supriatna enggan berkomentar.
"Itu sifatnya internal karena tidak ada anggota korban penganiayaan yang melaporkannya. Sehingga soal sanksi nanti saja," paparnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh anggota Shabara Polres Temanggung dihajar oleh Kapolres Temanggung AKBP Dwi Indra Maulana hingga terjatuh alias Knock Out (KO). Saat menghajar di rumah dinas Kapolres Temanggung, Dwi Indra dengan menggunakan tangan kosong satu persatu menghajar ke tujuh anggota Shabara tersebut. Tangannya menyasar dan menghujam ke tujuh anggotanya pada bagian perut, ulu hati dan wajah mereka.