Kakek Ini Naik Sepeda Ontel Selama 3 Hari dari Brebes ke Jakarta Demi Ikut Rayakan HUT RI di Istana
Kakek ini sehari-hari bekerja sebagai seorang pedagang
Kakek ini berangkat dari Brebes pada Senin, 14 Agustus 2023 sore.
Kakek Ini Naik Sepeda Ontel Selama 3 Hari dari Brebes ke Jakarta Demi Ikut Rayakan HUT RI di Istana
Pesepeda asal Buaran, Jati Barang, Brebes, Bali, hingga Karawang ikut serta memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI. Mereka tampil ikonik, sambil mengendarai sepeda ontel milik masing-masing. Ada yang datang bersama teman satu komunitas. Ada pula yang hadir jauh-jauh dari kampung halaman ke Jakarta sendirian.
- Upacara HUT ke-79 RI dari Seberang Istana Merdeka
- Beda dari Biasanya, Kirab Pusaka Peringati Malam Satu Suro di Keraton Surakarta
- Melihat Rumah Dinas Cak Imin di Kompleks Widya Chandra Jaksel, 2 Vespa Curi Perhatian
- Teka-Teki Soal Cawapres, NasDem: Kita Bikin Kuis Tebak Gambar Siapa yang Akan Mendampingi Mas Anies
Cipto Raharjo (56) misalnya, datang sendirian mengayuh sepeda ontelnya dari Brebes. Dia berangkat dari Brebes pada Senin, 14 Agustus 2023 sore setelah selesai melaksanakan ibadah salat ashar.
Dia menempuh perjalanan hampir tiga hari sebelum tiba di Jakarta. Cipto yang sehari-hari bekerja sebagai seorang pedagang ini mengaku rela jauh-jauh dari Brebes karena tak ingin melewatkan semaraknya upacara HUT RI ke-78 di Jakarta.
"Satu hobi naik sepeda, kedua namanya satu tahun sekali memperingati HUT RI, kita merasa lebih meriah di Istana,"
kata Cipto.
merdeka.com
Rupanya, ini bukan pengalamannya yang pertama gowes naik sepeda ontel dari Brebes sampai Jakarta. Dia terhitung sudah tiga kali menyusuri jalanan dengan sepeda dari Brebes ke Jakarta di peringatan HUT RI. "Udah (pernah) tiga kali, 2019, 2020, 2023," kata dia.
Cipto menyebut, pernah bermimpi bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Mimpi itu jadi motivasinya meski sampai saat ini belum pernah terwujud di kehidupan nyata.
"2019 pernah mimpi ketemu Pak Jokowi Istana, tapi mau ketemu beneran malah susah, namanya orang besar ya,"
ucap Cipto.
merdeka.com
Cipto turut membawa dua wayang yang masing-masing diletakkan di depan dan di belakang sepeda.
Selain itu, Cipto juga mengenakan baju adat Jawa Tengah, yang membuatnya menonjol dan menarik perhatian masyarakat di antara pesepeda lainnya.
"Alasan (pakai baju adat) karena kita jiwa seniman. Jadi kita pakai baju khas Jawa tengah lah,"
jelas Cipto.