Kalahkan 2.600 Orang, Mahasiswa Indonesia Juara Kompetisi Akuntansi Asia Tenggara
Kompetisi itu diikuti mahasiswa dari Singapura, Malaysia, Vietnam dan Indonesia. Mahasiswa dari universitas terkemuka seperti Singapore Management University (SMU), Nanyang Technological University (NTU), Universiti Malaya (UM) dan Universiti Sains Malaysia (USM).
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanegara (FEB Untar), Steven Austin berhasil mengalahkan 2.600 mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas ternama se-Asia Tenggara dalam kompetisi daring Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) SEA 100 Regional Competition.
Mahasiswa Manajemen FEB Untar itu meraih gelar kategori Overall Winner dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 2.000 dolar AS dan memperoleh sesi pelatihan ketenagakerjaan dari tim rekrutmen ICAEW untuk mempelajari kiat-kiat mempersiapkan wawancara dengan baik, menyusun CV yang menarik.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
"Saya sangat berterima kasih kepada ICAEW karena telah mengadakan kompetisi ini. Selama kompetisi saya dapat menguji kemampuan saya, juga dilatih berpikir kritis. Saya menyarankan siswa lain untuk turut mengikuti kompetisi ini agar mereka dapat terbantu meningkatkan peluang karier yang lebih baik lagi ke depannya," ujar Steven di Jakarta, Selasa (5/5).
Perwakilan ICAEW Indonesia Conny Siahaan mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mencari dan mendidik generasi-generasi akuntan dan pebisnis berikutnya, dengan terus menyediakan berbagai peluang agar mereka dapat mengasah kemampuan profesionalnya.
"ICAEW SEA 100 yang memasuki tahun kedua ini merupakan salah satu dari banyak inisiatif yang kami lakukan untuk membangun bakat-bakat akuntan dan pebisnis profesional di masa depan, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara," kata Conny.
Kompetisi itu diikuti mahasiswa dari Singapura, Malaysia, Vietnam dan Indonesia. Mahasiswa dari universitas terkemuka seperti Singapore Management University (SMU), Nanyang Technological University (NTU), Universiti Malaya (UM) dan Universiti Sains Malaysia (USM).
Terdapat tujuh kategori yang diperebutkan yaitu Overall, Adaptability, Commercial Acumen, Communication, Curious Learner, Integrity dan Relationship Builder.
Rektor Untar Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan mengatakan Untar terus mendorong dan memberi kesempatan kepada para mahasiswa dan dosen untuk mengikuti berbagai kegiatan kompetisi sebagai salah satu cara untuk mengetahui kemampuan dan keberhasilan dalam proses pembelajaran.
"Prestasi yang diraih Steven merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa Untar mempunyai kualitas, wawasan dan kemampuan yang baik, tidak kalah dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Selamat kepada Steven yang telah berhasil memenangkan kompetisi internasional," kata Agustinus.
(mdk/ded)