Karyawan di 10 Negara Asia Ini Merasa Berkembang di Pekerjaannya, Ada Indonesia?
Karyawan di Asia merasa tidak cukup berkembang di tempat kerja mereka.
Karyawan di Asia merasa tidak cukup berkembang di tempat kerja mereka.
Karyawan di 10 Negara Asia Ini Merasa Berkembang di Pekerjaannya, Ada Indonesia?
Sebagian besar dari para karyawan menghabiskan hidupnya di tempat kerja.
Sehingga, tidak mengherankan jika pekerjaan dapat berdampak besar pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meskipun pekerjaan dapat menambah stres, kesedihan, dan kemarahan dalam hidup, ada pula yang menemukan kepuasan, tujuan, dan kebahagiaan melalui pekerjaan.
Melansir CNBC, laporan Gallup State of the Global Workplace tahun 2024, 34 persen responden survei secara global mengatakan mereka merasa berkembang selama bekerja di tempat kerja.
Sementara 58 persen mengatakan mereka masih berjuang untuk pengembangan diri. Dan, sekitar 8 persen dari mereka yang disurvei secara global mengakui bahwa mereka menderita di tempat kerja.
Mereka yang merasa berkembang di tempat pekerjaan merasa lebih sedikit masalah kesehatan dan lebih sedikit rasa khawatir , stres, kesedihan, kesepian, depresi dan kemarahan.
Studi ini berupaya menilai kesehatan mental dan kesejahteraan karyawan, dan mengukur keterlibatan melalui pengalaman positif seperti berkembang dan bersenang-senang, serta pengalaman negatif seperti stres, kemarahan, kekhawatiran, kesedihan, dan kesepian.
Sayangnya, berdasarkan survei Gallup World Poll menunjukkan karyawan di Asia merasa tidak cukup berkembang di tempat kerja mereka.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan persentase kepuasan karyawan di Eropa.
Berikut ini adalah 10 negara teratas di kawasan dengan persentase responden tertinggi yang menyatakan bahwa mereka berkembang di tempat kerja mereka:
Vietnam: 51 persen
Taiwan: 41 persen
Singapura: 39 persen
Thailand: 37 persen
Filipina: 36 persen
Tiongkok: 36 persen
Korea Selatan: 34 persen
Malaysia: 31 persen
Jepang: 29 persen
Mongolia: 29 persen
Sementara itu, berikut adalah 10 negara dengan proporsi penduduk yang menyatakan mereka berkembang tertinggi, menurut penelitian Gallup.
Finlandia: 83 persen
Denmark: 77 persen
Islandia: 76 persen
Belanda: 71 persen
Swedia: 70 persen
Israel: 69 persen
Norwegia: 67 persen
Kosta Rika: 62 persen
Belgia: 60 persen
Australia: 60 persen
Negara-negara Eropa mendominasi daftar tersebut, dengan tujuh negara masuk dalam 10 besar.
Wilayah ini mencatat persentase terendah dari pekerja yang mengatakan bahwa mereka menunggu atau secara aktif mencari pekerjaan baru dan persentase terendah kedua dari pekerja yang mengalami kesedihan setiap hari.
Hal menarik lainnya, peringkat Amerika Serikat lebih rendah dalam hal perlindungan tenaga kerja, namun lebih tinggi dalam hal keterlibatan karyawan, menurut penelitian tersebut.
“Orang sering membandingkan budaya ‘bekerja untuk hidup’ di Eropa Barat dengan pola pikir ‘hidup untuk bekerja’ di Amerika Serikat,” menurut laporan tersebut.
Pada akhirnya, pegawai yang terlibat di negara-negara dengan undang-undang Hak-Hak Ketenagakerjaan yang substansial memiliki kesehatan emosional yang paling baik.
Australia termasuk dalam 10 negara teratas dengan 60 persen responden mengatakan mereka berkembang, dan 21 persen mengatakan mereka terlibat dalam pekerjaan.
Di Kosta Rika, 62 persen responden melaporkan bahwa mereka berkembang, sementara 34 persen mengatakan mereka “terlibat” dalam pekerjaan.