9 Kalangan wong cilik ini pernah diundang Jokowi ke Istana
Para wong cilik ini bahkan bisa bebas mengobrol dengan sang kepala negara dan dibarengi foto bersama.
Meski belum pernah menggelar open house setiap Lebaran sebagaimana para presiden sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang belum genap setahun menjabat, tercatat lebih kerap mengundang rakyat biasa untuk bertandang ke Istana Kepresidenan.
Para wong cilik ini bahkan bisa bebas mengobrol dengan sang kepala negara dan dibarengi foto bersama. Sebelumnya tentu hidangan makanan tersaji untuk mereka.
Kebiasaan Jokowi mengajak rakyat jelata ini memang sudah dilakukan sejak dia menjabat Wali Kota Solo. Tak heran, banyak persoalan yang akhirnya selesai setelah undangan makan malam dan berbincang bersama.
Berikut kalangan wong cilik yang pernah diundang Jokowi ke Istana:
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang bertemu dengan Jokowi di Istana? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Warga Suku Baduy
Sebanyak empat warga Baduy, Banten, mendatangi Istana Kepresidenan usai Upacara HUT Kemerdekaan ke 70 Republik Indonesia. Mereka mengaku berjalan kaki menuju Istana Kepresidenan dengan maksud bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Â
Wakil Jaro Tangtu kampung Cibeo, Mursi mengatakan, mereka mendapatkan undangan khusus dari Presiden Joko Widodo. Mereka memulai perjalanan dari kampungnya di Cibeo menuju Istana Kepresidenan sejak Jumat (14/8).
Â
"Berangkat hari Jumat, perjalanan ditempuh 3 hari. Sampai di sini kemarin malam, sore. Tadi pagi jam 6 pagi sudah tiba di Istana," kata Mursi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Â
Mursi lantas memaparkan suka duka perjalanan selama tiga hari buat bisa sampai di Istana Kepresidenan.
Â
"Letak geografis Baduy berbukit-bukit. Ya lumayan lah perjalanan jarak tempuh 3 hari, pulang-pergi ya hampir seminggu," ucap Mursi.
Â
Mursi mengatakan, leluhur warga Baduy juga berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Menurut dia, kedatangan mereka ke Istana Merdeka merupakan pertama kalinya bagi warga Baduy sejak Indonesia merdeka 70 tahun lalu.
Â
"Ya bisa dikatakan begitu (pertama kali diundang ke Istana). Leluhur juga ikut memperjuangkan bangsa kita," lanjut Mursi.
Â
Mursi merasa kagum bisa melihat secara langsung upacara HUT Kemerdekaan di Istana Merdeka. "Ini sangat meriah, (saya) sangat bahagia. Bagus," imbuh Mursi.
Warga Kampung Jakarta
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan, ada hal yang berbeda dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi kali ini. Undangan tidak hanya berasal dari kalangan elite, melainkan dari warga masyarakat biasa. Jumlah undangan dari kalangan warga biasa justru lebih banyak dibanding undangan pejabat.
Â
"Kita juga mengundang warga sekitar, masyarakat nelayan, petani, pedagang dan lain-lain. Termasuk panti-panti ada beberapa. Ada 1.000 undangan yang kita tambahkan," kata Pratikno di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Â
Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen masyarakat dan 30 persen sisanya adalah pejabat.
Â
"Akan banyak undangan yang pakai batik karena enggak punya jas," imbuh Pratikno.
Â
Warga biasa yang di sekitar Istana berasal dari:
Â
1. Kampung Pasar Baru.
2. Kampung Gambir.
3. Kampung Tanah Abang.
4. Rusun Muarabaru.
5. Rusun Marunda.
6. Kampung Deret Tanah Tinggi.
7. Kampung Deret Petogogan.
8. Kampung Deret Benhil.
9. Paguyuban Pedagang Blok G Tanah Abang
10. Paguyuban PKL.
11. Paguyuban Pedagang Pasar.
Tukang ojek, sopir kopaja & taksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) makan siang bersama tukang ojek, sopir mikrolet, kopaja dan taksi. Sebagian ruang Istana Negara disulap dan diisi meja bundar berderet 3 baris. Satu baris berisi 6 meja dan satu meja diduduki 6-7 orang.
Â
Ketua Paguyuban Ojek yang berasal dari Tebet, Rafiq, mengaku bangga sekali bisa masuk ke Istana dan makan bersama dengan Presiden. Dirinya baru mengetahui diundang makan bersama Presiden pagi tadi.
Â
"Saya di Tebet, ada Pak Udin dari Menteng mungkin orang Istana, dia menanyakan kami. Kata dia, kalian diundang. Bertemu dengan Bapak. Saya enggak tau bapak siapa? ternyata bapak Presiden," kata Rafiq menceritakan di Istana, Jakarta, Selasa (1/9).
Â
Dirinya bersama 14 orang lainnya mengaku terhormat bisa duduk di Istana dan makan siang bersama Presiden. Tak lupa, mereka juga mengenakan jaket berwarna hijau bertuliskan GO-JEK.
Â
"Kami tadi juga habis narik, terus ke sini," celetuk teman lainnya.
Â
Kepada Presiden, Rafiq ingin menyampaikan unek-uneknya. Di antaranya, jangan sampai sesama tukang ojek melakukan intimidasi dan membeda-bedakan antara ojek pangkalan dan GO-JEK.
Â
"Kita sampaikan keadaan yang kita alami, bagaimana selalu terintimidasi legal atau tidak," jelas Rofiq yang berprofesi Gojek ini.
Â
Di tempat yang sama, salah satu sopir Kopaja 602 yang turut hadir dalam makan siang ini mengaku tak mengira jika dirinya bisa masuk ke Istana. Apalagi bisa makan siang bersama Presiden.
Â
"Enggak pernah kepikir makan bareng dan masuk istana. Tadi tahu diundang jam 09.00 WIB, awalnya tadi narik," katanya.