Kampus UMI rusuh, 1 motor dibakar dekat Masjid Umar bin Khattab
Kejadian ini berawal saat pelaku yang berjumlah sekitar 200 orang masuk ke dalam kampus langsung melakukan penyerangan.
Keributan terjadi lagi kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Tiga unit sepeda motor yang terparkir di area kampus dibakar oleh sekelompok mahasiswa yang bertikai, Senin (22/4) sekitar pukul 16.45 Wita. Satu unit sepeda motor yakni Mio Seoul warna putih merah DD 6441 WK dibakar di dekat Masjid Umar Bin Khattab Kampus UMI.
Sementara, dua sepeda motor lainnya yakni Jupiter Z DD 3804 WP dan Satria FU DD 4997 WU dibakar di luar area Kampus UMI dekat pintu II kampus. Mahasiswa berlarian saat kejadian.
Kejadian itu berawal saat pelaku yang berjumlah sekitar 200 orang masuk ke dalam kampus langsung melakukan penyerangan dan membakar sepeda motor. Diduga kejadian tersebut dipicu terkait kasus penikaman yang menewaskan seorang mahasiswa UMI asal Palopo, Geis Setiawan (21), Minggu (21/4).
Mahasiswa angkatan 2010 itu tewas ditikam oleh orang tak dikenal di Jalan Racing Center, Kecamatan Panakkukang, Minggu (21/4) malam. Mahasiswa Fakultas Hukum itu, tewas dengan luka tikaman di bagian pinggang sebelah kanan sebanyak dua kali.
Setelah melakukan penyerangan dan pembakaran, para pelaku langsung kabur ke arah Tamalanrea. Tak berselang lama, aparat kepolisian langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari pihak kampus.
Kapolsek Panakkukang, Agung Kanigoro Nusantoro, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif penyerangan dan pembakaran sepeda motor. Agung menduga kasus ini masih ada hubungan dengan kasus penikaman yang menewaskan mahasiswa UMI. "Pelakunya masih kami selidiki," kata Agung.
Untuk sementara ini, pihaknya masih mencari tahu pemilik sepeda motor yang dibakar. "Kami masih menunggu pemilik motor untuk diperiksa. Guna mengungkap pelaku penyerangan," kata Agung.
Sebelumnya, siang tadi di Rumah Sakit Wahidin Sudirahosodo sekelompok mahasiswa dengan rambut gondrong berlarian di koridor rumah sakit sambil membawa-bawa badik. Mereka berteriak mencari seseorang yang diduga mahasiswa dari pihak lawan yang di rawat di RS Wahidin.