Kapendam Ungkap Fakta Baru di Balik Penggerebekan Sabung Ayam di Way Kanan: Ada Setoran Uang ke Polsek & Koramil
Terkait nilai setoran, Kapendam mengaku belum tahu. Dikabarkan setoran per hari sebesar Rp1 juta dan Rp20 juta untuk alasan lain.

Fakta baru terungkap dari kasus penembakan tiga polisi hingga tewas saat penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Dua prajurit TNI terduga pelaku penembakan diketahui sebagai koordinator arena perjudian itu.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengungkapkan, berdasarkan keterangan kedua terduga Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah yang masih berstatus saksi, ada komitmen antara pengelola sabung ayam dan aparat keamanan di daerah tersebut. Komitmen itu berupa setoran sejumlah uang.
- Kapendam Ungkap Dugaan Setoran Uang Sabung Ayam ke Polisi, Kapolda Lampung Minta Bukti
- Kapendam Buka Suara Soal Kabar Dua Anggota TNI Penembak Polisi di Way Kanan Lampung Kelola Judi Sabung Ayam
- Fakta Persidangan Ungkap SYL Serahkan Duit Rp850 Juta 'Hasil Palak' di Kementan ke NasDem buat Daftar Pileg
- Kapendam Iskandar Muda Minta Maaf Usai Kasus TNI Diduga Tikam Dua Warga Aceh
"Keterangan sementara dari saksi menyatakan memang ada ikatan komitmen itu, setoran gitu. Sabung ayam itu ada duit, dibagi siapa, dibilang saksi seperti itu," ungkap Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, Kamis (20/3).
Eko menyebut siapa saja yang menerima setoran itu masih diselidiki. Namun saksi menyinggung kepolisian setempat mendapat setoran dari hasil judi tersebut.
"Masih diproses lebih lanjut oknum-oknumnya siapa saja. Yang jelas duit dibagi ada, iya, duit ada iya, setor iya," kata Eko.
"Yang jelas mitra kerjanya polsek, mitra yang lain masih diselidiki. Koramil berhubungan dengan polsek, ada uang di wilayah mereka, mereka bagi. Itu keterangan ya dari saksi oknum diduga anggota kita itu," kata Eko.
Terkait nilai setoran, Eko mengaku belum tahu. Dikabarkan setoran per hari sebesar Rp1 juta dan Rp20 juta untuk alasan lain. Sementara sabung ayam tersebut sudah berlangsung satu tahun.
"Secara pastinya saya belum tahu, uangnya ada dibagi, iya. Ada uang yang makan orang-orang situlah," tegas Eko.