Kapolda Jabar tegaskan pelaku pemukulan anggota FPI bukan ormas GMBI
Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Anton Charliyan membantah ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) lakukan penganiayaan kepada anggota Front Pembela Islam (FPI). Menurut dia, tindakan itu dilakukan LSM Manggala Garuda Putih.
Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Anton Charliyan membantah ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) lakukan penganiayaan kepada anggota Front Pembela Islam (FPI). Menurut dia, tindakan itu dilakukan LSM Manggala Garuda Putih.
"Kita luruskan dulu ya enggak ada bentrok yang ada adalah pertama kali ormas bukan dari FPI itu melakukan penyerangan terhadap masyarakat sunda yang akan pulang. Setelah melakukan penyerangan kepada tiga orang kemudian beberapa kawannya membantu," kata Anton di PTIK, Jakarta, Rabu (25/1).
"Ketika membantu itu, dari ormas ini lari. Ketika lari naik mobil ada tersisa satu mobil yang hitam itulah yang menjadi sasaran," tambahnya.
Anton mengatakan keributan pertama terjadi pada pukul 16.20 WIB dan pengrusakan mobil terjadi pada pukul 16.28 WIB. "Jadi jangan sepotong-sepotong," ujar dia.
Setelah terjadi pengerusakan, pelaku melarikan diri ke area rumah makan Ampera. Di situ terjadi perkelahian antara empat orang anggota FPI dengan 15 orang anggota ormas Manggala.
"Empat orang dari FPI, 15 bukan dari GMBI tapi ormas Manggala. Tidak ada satu pun juga GMBI yang ribut dengan FPI," tegasnya.
Mantan Kadiv Humas Polri ini justru mempertanyakan tuduhan sejumlah pihak yang menyebut pelaku penyerangan adalah anggota GMBI. Apa lagi, pelaku pemukulan sudah menyerahkan diri ke Polrestabes.
"Sementara korban yang dibacok yang dilukai lapor ke Polda di Polrestabes pelakunya sudah menyerahkan diri LSM Manggala Garuda Putih," pungkas Anton.