Kapolda Jateng janji tindak tegas taruna Akpol aniaya Brigdatar Adam
Condro Kirono menegaskan akan menindak tegas 12 taruna senior diduga menganiaya Brigdatar Mohammad Adam, warga Jalan Penghulu, Kebayoran Lama, Jakarta. Apalagi kejadian itu membuat korban hingga meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Akademi Kepolisian (Akpol).
Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono menegaskan akan menindak tegas 12 taruna senior diduga menganiaya Brigdatar Mohammad Adam, warga Jalan Penghulu, Kebayoran Lama, Jakarta. Apalagi kejadian itu membuat korban hingga meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Akademi Kepolisian (Akpol).
Condro memastikan, jika korban meninggal akibat prilaku kekerasan berupa pemukulan dilakukan taruna seniornya. "Ini unsur-unsur kekerasan dan kita ungkap pelakunya. Nanti akan kita beritahu. Yang jelas kita akan ungkap pelaku," tegas Condro saat jumpa pers di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jateng Kamis (18/5).
Akibat perbuatannya, para taruna pelaku penganiayaan, pengeroyokan dan pemukulan Brigdatar Mohammad Adam dengan jeratan pasal 170 junto 338 KUHP dengan ancaman penjara maksimal tahun penjara. "Kita proses pidana," tandas Condro.
Condro belum bisa memastikan siapa saja nama taruna senior menganiaya Brigdatar Mohammad Adam. Pihaknya berjanji besok akan menyampaikan hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan tim gabungan dari Reskrim Polrestabes Semarang, Direskrimum Polda Jateng dan Mabes Polri.
"Ya belum tahu. Secepatnya besok akan kita sampaikan secepatnya. Seperti apa sampai selesai (tuntas)," ungkapnya.
Selain itu, Polda Jateng juga menurunkan tim Labfor, DVI dan Inafis Polda Jateng. "Bawa tim labfor, DVI dan Inafis tadi sudah berangkat ke sana. Krimum Polda, Streskrim Polrestabes, Propam Mabes Polri turun," ujarnya.
Saat ini, jenazah Brigdatar Mohammad Adam masih menjalani proses otopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Semarang di Jalan Brigjend Sudiarto, Kawasan Kabluk, Kota Semarang, Jateng. Hasil otopsi sementara di tempat kejadian, Brigdatar Mohammad Adam mengalami luka-luka memar di bagian dada.
"Proses otopsi sedang berlangsung. Visum di luar ada bekas memar di dada. Diduga terjadi pemukulan terhadap taruna tersebut. Dari visum luar memang bekas ada memar di situ. Di dada," pungkas Condro.