Kapolda Jatim Sebut Saksi Lihat 2 Orang Rusak Tiang Bendera di Asrama Mahasiswa Papua
Kasus perusakan tiang berbendera merah putih di asrama mahasiswa Papua menunjukkan titik terang. Polisi mengaku sudah mengetahui siapa yang melakukan perusakan tersebut. Hasil penyelidikan sementara ini diungkapkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, saat berada di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (21/8).
Kasus perusakan tiang berbendera merah putih di asrama mahasiswa Papua menunjukkan titik terang. Polisi mengaku sudah mengetahui siapa yang melakukan perusakan tersebut. Hasil penyelidikan sementara ini diungkapkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, saat berada di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (21/8).
Polisi sudah memeriksa enam saksi yang melihat perusakan bendera tersebut. Keenam saksi itu, diakuinya berasal dari warga sekitar asrama.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Dia menambahkan, keenam saksi tersebut melihat ada dua orang yang mematahkan tiang bendera. Namun sayang, para saksi tersebut tidak melihat jelas wajah sang perusak.
"Penyidikan kami sudah ada enam orang saksi yang dari luar yang melihat dua orang dari warga Papua, tapi tidak dilihat wajahnya. Dia mematahkan bendera setelah itu masuk ke dalam (asrama), tapi tidak lihat wajahnya, dia tahu orang itu masuk ke dalam (asrama)," ujar Luki Hermawan kepada wartawan.
Dia menambahkan, dari 42 mahasiswa yang berada di asrama saat diperiksa di Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu, hasilnya mereka semua menyatakan tidak ada yang tahu. Sampai saat ini, diakuinya polisi tidak memiliki cukup bukti yang mengarah pada perusak bendera.
"42 (mahasiswa Papua) sudah kami periksa, dituangkan dalam BAP (berita acara pemeriksaan), mereka (menyatakan) tidak tahu. Kami sementara ini masih belum bisa menentukan karena belum cukup bukti, untuk kami proses penyidikan terkait dengan bendera," tegasnya lagi.
Lalu siapa pemasang bendera di area asrama, Kapolda menyatakan, pemasang bendera adalah petugas dari kecamatan. Untuk memasang bendera, mereka sudah meminta izin pada penghuni asrama.
"Pemasang bendera petugas kecamatan, hari itu kan semua rumah wajib memasang bendera. Ada petugas dari kecamatan yang meminta izin pada pemilik asrama, bahkan naik pagar, minta izin pasang di luar pagar, ada videonya, petugas dari trantib. Ini bagus prosesnya memang jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," bebernya.
Baca juga:
Pascarusuh Manokwari, Jokowi Pantau Kondisi di Papua dan Papua Barat
Menristekdikti Peringatkan Rektor: Jangan Ada Mahasiswa Papua Alami Diskriminasi
Sempat Ricuh, Situasi di Mimika Kondusif usai Aparat Pukul Mundur Demonstran
Polda Sulsel Patroli Siber Bidik Akun Provokator Masalah Papua
Surabaya Sudah Jadi Rumah Kedua Bagi Mahasiswa Papua