Kapolres Padang Sidempuan Pastikan Tak Ada Jenazah Pasien Covid-19 Dibakar Warga
Masyarakat hanya melakukan aksi protes disertai pembakaran ban di depan TPU. Ini sebagai bentuk penolakan terhadap jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di wilayah mereka.
Kapolres Padang Sidempuan, AKBP Juliani Prihartini menegaskan, tidak ada jenazah pasien Covid-19 atau pun kuburan yang dibakar oleh masyarakat di tempat pemakaman umum (TPU), Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan.
Masyarakat hanya melakukan aksi protes disertai pembakaran ban di depan TPU. Ini sebagai bentuk penolakan terhadap jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di wilayah mereka.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
"Kalau makamnya enggak dibongkar, cuma lokasi yang dibakar itu di depan (makam). Bukan di atas makam," kata Juli, Minggu (23/5).
Juliani menjelaskan, aksi penolakan warga atas adanya pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Padang Sidempuan Selatan itu terjadi pada Sabtu (22/5) sekitar pukul 19.00 WIb.
Saat itu masyarakat menyampaikan keberatan ke pihak kecamatan lantaran adanya pemakaman jenazah pasien Covid-19. Masyarakat khawatir akan tertular Covid-19 karena jarak pemakaman dengan permukiman tak terlalu jauh.
"Menjelang malam ada warga yang keberatan terkait adanya pemakaman di lokasi itu. Keberatan warga itu tentu cukup menjadi perhatian dan dilakukan komunikasi dengan Pak Camat, Polres Padang Sidempuan, termasuk mengundang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tokoh agama, dan masyarakat," jelas Juliani.
Sekitar pukul 23.00 WIB, terjadi pembakaran ban di lokasi TPU sebagai bentuk protes masyarakat.
"Jadi saya langsung turun ke sana dan kondisi sudah gelap. Sampai sana kami melihat ada ban bekas yang dibakar di dekat lokasi TPU. Begitu datang langsung saya perintahkan untuk dimatikan. Terus dimatikan," ungkap Juliani.
Masyarakat yang keberatan atas pemakaman seorang jenazah pasien Covid-19 kemudian diajak untuk bermusyawarah. Pihak BPBD memberikan penjelasan kepada masyarakat.
Sampai saat ini para masyarakat berharap jenazah pasien Covid-19 itu dipindahkan dari TPU tersebut.
"Namun demikian nanti pihak BPBD yang menyampaikan situasi tersebut. Karena apa yang menjadi keberatan mereka (masyarakat) bisa disampaikan kepada pihak keluarga," ucap Juliani.
Sebelumnya, beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan sejumlah masyarakat melakukan aksi protes dan membakar ban di depan TPU Padang Sidempuan Selatan. Aksi itu dilakukan sebagai ungkapan penolakan terhadap pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU tersebut. Masyarakat juga dikabarkan sempat menggali kuburan jenazah pasien Covid-19 itu dengan kedalaman 20 sentimeter.
(mdk/noe)