Kapolri berikan kenaikan pangkat kepada Brigadir Firman
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan akan memberikan kenaikan pangkat anumerta terhadap Brigadir Polisi Firman, yang diberondong senjata api oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Rabu (15/11) sekitar pukul 03.50 WIT. Selain Firman, Bripka Rumente juga terkena tembakan pada bagian punggung.
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan akan memberikan kenaikan pangkat anumerta terhadap Brigadir Polisi Firman, yang diberondong senjata api oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Rabu (15/11) sekitar pukul 03.50 WIT. Selain Firman, Bripka Rumente juga terkena tembakan pada bagian punggung.
"Saya selaku pimpinan Polri prihatin dan kita sampaikan duka sedalamnya kepada keluarga korban. Kami juga akan lakukan perlakukan dengan baik dan kita berikan penghargaan kenaikan pangkat anumerta hak-haknya diberikan," kata Tito di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Dengan adanya peristiwa penembakan ini, Polri menekankan kepada anggota lain yang bertugas agar tetap semangat saat menjalani tugas di mana pun berada meski dengan resiko yang sangat tinggi.
"Kepada anggota lain jangan kendor. Kepada anggota lain yang bertugas di mana pun berada khususnya di daerah Freeport saat ini jangan kendor, semangat tetap masalah kematian adalah dari Allah SWT," tekannya.
Selain itu, Tito mengaku bahwa pihaknya masih merasa sulit untuk memasuki kawasan Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Oleh karena itulah, pihaknya sampai saat ini masih menggunakan cara secara persuasif.
"Karena medannya sulit, karena ini ada masyarakat di sana. Kita tak ingin masyarakat jadi korban itu atensi kita nomor satu masyarakat tidak boleh sampe korban. Kalau ada korban enggak boleh banyak," ngakunya.
Jika memang nantinya akan ada tindakan tegas (baku tembak) terhadap KKB, itu semua sesuai dengan perintah langsung dari Kapolda Papua dan Pangdam Papua. Walaupun dirinya menjabat sebagai Pimpinan tertinggi di Korps Bhayangkara, tapi baku tembak itu tetap bukan hak dirinya.
"Perintah baku tembak mereka yang menentukan Kapolda dan Pangdam. Karena mereka yang ada di lapangan, mereka yang tahu lokasinya dan kita di Jakarta tidak paham situasi sebenarnya," ujarnya.
Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah tertembaknya Brigadir Firman dan Bripka Rumente oleh KKB, terkait dengan penyanderaan atau bukan. "Sedang penyidikan kita, kita dalami. Ini kan baru terjadi," tandasnya.
Sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata melancarkan aksi teror di Mil 69, Distrik Tembagapura, Rabu (15/11) sekira pukul 03.50 WIT. Akibatnya, anggota Brimob Detasemen B Polda Papua Brigadir Polisi Firman tewas setelah diberondong senjata api.
"Brigadir Firman mengalami luka tembak pada bagian punggung," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi AM Kamal kepada wartawan di Timika. Dikutip dari Antara.
Saat itu korban bersama rekan-rekannya melakukan pengejaran KKB yang melakukan penembakan terhadap kendaraan milik PT Freeport di Mile 69 Tembagapura pada Selasa (14/11) pagi.
Rekan Brigadir Firman, Bripka Rumente juga terluka tembak pada bagian punggung dan sementara menjalani perawatan intensif di RS Tembagapura.