Kapolri dan Panglima TNI pimpin apel operasi pengamanan Pemilu 2019
Operasi Mantap Brata 2019 dilaksanakan selama 397 hari mulai dari 20 September 2018 sampai dengan Oktober 2019. Sebanyak 300 ribu personel TNI-Polri dilibatkan dan disebar di seluruh daerah.
Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat 'Mantap Brata 2018' dalam rangka upaya pengamanan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019.
Pantauan Liputan6.com, apel digelar sekitar pukul 08.00 WIB. Seluruh pasukan gabungan mulai dari TNI Polri, Damkar, Dishub, dan Satpol PP menjadi peserta upacara tersebut.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan TNI-Polri memiliki cukup pengalaman menangani Pemilu tingkat nasional. Namun, menurutnya, Pemilu 2019 membutuhkan penanganan ekstra dibanding tahun sebelumnya.
"Kita memprediksi, kompetisi dalam rangka kontestasi ini akan terjadi di tingkat nasional dan dapil di daerah masing-masing. Bahkan di daerah tertentu kompetisi di satu partai pun ada karena nomor urut. Oleh karena itu kerawanannya selain nasional, ada di daerah dapil masing-masing," kata Tito dalam pidatonya di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Operasi Mantap Brata 2019 dilaksanakan selama 397 hari mulai dari 20 September 2018 sampai dengan Oktober 2019. Sebanyak 300 ribu personel TNI Polri dilibatkan dan disebar di seluruh daerah.
"TNI-Polri yang memiliki organisasi yang sangat ekstensif sampai ke daerah-daerah dengan jumlah personel besar, memilki alutsista, dan memiliki tugas menjaga keutuhan NKRI tentu memiliki tujuan besar. Dari sudut pandang keamanan, kontestasi ini membelah masyarakat menjadi pilihan-pilihan dan akan berpotensi (konflik)," jelas dia.
Tito menjelaskan, Polri dan TNI sebagai instansi unik yakni tidak memiliki hak pilih haruslah menjadi motor dalam mendinginkan situasi panas selama Pemilu 2019. TNI-Polri menjaga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) agar dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.
"Kita juga perlu mendekati para kontestan baik Pileg, Pilpres, partai pendukung, massa pendukung, agar pelaksanaan semua positif, kampanye positif, dan tidak memprovokasi pihak lain karena adanya perbedaan kepentingan," kata Tito.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, TNI-Polri mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat Indonesia. Untuk itu, jangan sampai lengah dalam mengamankan berbagai kegiatan baik skala nasional maupun daerah.
"Anda mampu mengamankan kegiatan mudik balik 2018, dilanjut pengamanan Pilkada serentak di 171 daerah. Semua berjalan lancar. Kemudian Asian Games 2018 dilaksanakan aman dan mendapat apresiasi dari seluruh negara Asian Games. Kita dituntut saat ini juga, selanjutnya KTT IMF, pengamanan Natal, Tahun Baru dan Pemilu 2019," ujar Hadi.
Sinergitas TNI Polri sangat dibutuhkan dalam pengamanan Pemilu 2019. TNI menyiapkan pasukan sesuai permintaan Polri dan menyerahkan pengelolaan sepenuhnya kepada pihak kepolisian polri.
Sama halnya dengan pengamanan KTT IMF 2018, Polri sepenuhnya menyerahkan pasukan dan teknis pengelolaan kepada TNI.
"Mari kita laksanakan amanah rakyat ini dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Pemilu 2019," tandas Hadi.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi minta Caleg Perindo terjun langsung ke masyarakat
Ketum PAN tegaskan tak usung caleg eks napi korupsi
SBY: Rakyat akan dikebiri bila uang jadi penentu segala-galanya
SBY: Kita akan diuji apakah intelijen, polisi dan militer netral
Partai-partai ini tutup celah eks koruptor nyaleg