Kapolri minta masyarakat tidak terprovokasi insiden Tolikara
Masyarakat di Tanah Air tidak bereaksi terhadap insiden Tolikara, meski disesali berbagai pihak.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Badrodin Haiti mengimbau kepada masyarakat di seluruh Indonesia agar tidak terpengaruh dengan isu provokatif dari media sosial maupun SMS terkait insiden di Tolikara, Papua.
"Dalam situasi seperti ini, masyarakat jangan terpancing isu-isu yang berkembang dalam media sosial atau SMS terkait insiden Tolikara yang sifatnya provokatif," ujar Badrodin seperti dilansir dari Antara, Sabtu (25/7).
Badrodin mengaku menerima laporan bahwa 70-80 persen isu tak bertanggung jawab dimunculkan untuk semakin memperkeruh suasana sehingga diharapkan tak ada masyarakat maupun kelompok yang terpancing.
"Jangan sampai terpancing dengan hal-hal yang demikian. Di Indonesia sekarang kerukunan umat beragamanya sudah sangat baik," kata mantan Kabarhakam ini.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa pemerintah sudah menangani insiden kekerasan di Tolikara, termasuk menangkap dua tersangka yang diduga menjadi pelaku kekerasan saat kejadian pada Jumat (17/7) lalu.
"Rekonstruksi sudah dilakukan, penegakan hukum sedang berjalan dan hasilnya tinggal menunggu waktu," ucapnya.
Dia berharap masyarakat di Tanah Air tidak bereaksi terhadap kasus ini, meski kejadian tersebut sangat disesalkan oleh berbagai pihak."Jangan menanggapinya berlebihan dan ikut emosional, bahkan sampai main hakim sendiri. Pemerintah dan hukum sedang menanganinya."
Terkait pemeriksaan terhadap dua tersangka, Kapolri menyatakan penyidik Polda Papua sedang memeriksanya dan diharapkan segera terungkap motif yang menjadi pemicu aksi kekerasan di Tolikara.
Tidak hanya itu, lanjut dia, polisi juga sedang memburu aktor intelektual yang terindikasi dibalik insiden tersebut, namun tetap menunggu cukup bukti untuk menjeratnya secara hukum.
"Pemeriksaan jalan terus dan apakah berkembang akan terungkap nantinya sembari proses penyidikan terhadap tersangka berjalan. Termasuk pemicu dari kejadian ini," tutupnya.
Menanggapi faktor politis dalam insiden Tolikara itu, Kapolri tidak bisa memastikannya dan menegaskan bahwa insiden tersebut sampai sekarang masih merupakan perbuatan kriminal.