Kapolri: Saya Kalau Ngomong Banyak yang Tak Suka, Karena Terlalu Terus Terang
Jadi saya harus menyampaikan juga kepada semua Dir Narkoba itu saya paling rewel, bener nggak itu pengamanan barang buktinya? Ya kan, cek itu anggota, sekali-kali tes urine, benar enggak?" perintah Kapolri kepada jajarannya.
Kapolri Jenderal Idham Azis perintahkan anggotanya tak main-main dengan narkotika. Dia menegaskan, bahaya narkoba tak cuma dari luar, tapi bisa juga datang dari internal polisi. Sehingga, ia mengaku selalu rewel terhadap seluruh Direktorat Narkoba terkait pengamanan dan pemusnahan barang bukti.
"Saya kalau ngomong ini banyak yang tidak suka, karena saya terlalu berterus terang, tapi begitu Presiden (Joko Widodo) kemarin sudah perintah, kita harus reformasi total. Jadi saya harus menyampaikan juga kepada semua Dir Narkoba itu saya paling rewel, bener nggak itu pengamanan barang buktinya? Ya kan, cek itu anggota, sekali-kali tes urine, benar enggak? Karena banyak kejadian yang begitu," kata Idham saat Hadiri pemusnahan sabu sebanyak 1,2 ton, di Polda Metro Jaya, Kamis (2/7).
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
Idham kembali menegaskan, anggota Polri yang terjerat kasus narkoba sepantasnya diberi hukuman mati.
"Kalau polisinya sendiri yang kena narkoba hukumannya harus hukuman mati sebenarnya, karena dia sudah tahu undang-undang, dia tahu hukum, seperti itu. Kita harus bagus, bagaimana kita yang memberantas narkoba kalau kita sendiri bagian dari itu. Kalau tidak cepat dimusnahkan, iman goyah, pegang segenggam bisa melihara," tegasnya.
Lebih lanjut, Idham berterima kasih kepada seluruh pejabat yang sama-sama membantu dalam memerangi barang haram ini. Dengan kerja sama, Idham mengaku akan membawa bangsa Indonesia lebih baik khususnya kaum muda.
"Jadi saya berterima kasih kepada jajaran Direktur Narkoba, Bareskrim teman-teman BNN, Polda Metro Jaya, sampai sekarang rutin terus baku buat karena bagaimanapun juga itu menjadi harapan masyarakat bangsa dan negara, agar negara kita segera keluar dan terhindar dari peredaran narkoba ini," terang dia.
Turut hadir dalam pemusnahan ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Komisi III DPR RI Herman Herry, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Deputi Pemberantas BNN Irjen Arman Depari.
Tak hanya sabu, yang ikut dimusnahkan juga yaitu ekstasi sebanyak 35.000 butir, dan ganja 410 kilogram. Di mana dalam hal ini polisi amankan 6 orang Warga Negara Asing (WNA), dan 19 WNI, dua di antaranya dilakukan tindakan tegas terukur.
Idham menyayangkan, atas banyaknya temuan barang haram ini disaat bangsa Indonesia tengah berjuang melawan Virus Corona atau Covid-19.
"Kita tidak bisa bayangkan disaat situasi negara kita dalam keadaan musibah pandemi ini betapa banyaknya uang yang dijadikan untuk membeli ini (narkotika), dan menghancurkan generasi bangsa, untuk itu saya sangat mengapresiasi Kabareskrim, Satgas Merah Putih terus lah," katanya.
Ia pun mengapresiasi atas kerja Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan jajarannya. Ia meminta agar menindak tegas siapapun yang bermain haram ini sesuai dengan SOP.
"Lakukan tindakan tegas sesuai SOP. Kita bukan tempat transit atau tempat perdagangan. Saya juga sangat mengapresiasi kepada bapak Kapolda Metro yang betul-betul sangat memberikan atensi dan perhatian. Ketika kemarin beliau lapor saya, segera musnahkan," tegasnya.
"Narkoba ini memang sudah sangat memprihatinkan, salah satu kasus extraordinary yang harus bersama-sama kita tangani sudah tidak bisa sendiri. Polri sendiri sudah tidak bisa kita tangani struktur, sehingga kita bentuk Satgas Merah Putih, Satgas ini dulu yang bentuk pak Kapolri nya pak Tito Karnavian, tanggal 26 Juli 2016," pungkasnya.
(mdk/rnd)