Kapolri sebut penggerebekan bom Tangsel pengembangan teroris Bekasi
Saat dilakukan penangkapan atau penggeledahan sekitar pukul 10.00 WIB di daerah Setu Tangsel, terjadi perlawanan terhadap petugas oleh para tersangka dengan akan mengaktifkan bom. Kemudian petugas tidak mau mengambil risiko dan dilakukan tembakan.
Densus 88 menggerebek dua kontrakan di Tangerang Selatan. Tiga orang yang diduga teroris tewas ditembak di lokasi.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pengerebekan kontrakan di Setu, Tangerang Selatan, merupakan pengembangan dari seorang wanita berinisial D yang ditangkap di Bekasi beberapa waktu lalu. D merupakan calon 'pengantin' yang akan melakukan bom bunuh diri dengan bom 'panci' di Istana Negara.
"Dari pengembangan itu diketahui ada satu sel lagi yang akan melakukan serangan di Jakarta. Kemudian dilakukan penangkapan satu orang, dan satu orang ini mengatakan bahwa di kontrakan ada tiga orang dan ada bomnya juga," kata Jenderal Pol Tito Karnavian usai memberikan ceramah di Kampus Untirta di Serang, Rabu (21/12).
Menurut Kapolri, pada saat dilakukan penangkapan atau penggeledahan sekitar pukul 10.00 WIB di daerah Setu Tangsel, terjadi perlawanan terhadap petugas oleh para tersangka dengan akan mengaktifkan bom. Kemudian petugas tidak mau mengambil risiko dan dilakukan tembakan.
"Ingat prinsip proporsional. Proporsional itu, petugas dapat melakukan tindakan yang mematikan kalau seandainya dia juga mendapatkan ancaman yang mematikan," kata Kapolri dilansir Antara.