Kapolri Sebut Penyerang Polisi di Polsek Wonokromo Terindikasi Jaringan JAD
Untuk menguak teror di Surabaya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku sudah meminta pada Densus 88 anti teror Mabes Polri dan Polda Jatim untuk bergabung mengembangkan jaringan tersangka. Sebab, tersangka terindikasi sebagai pendukung dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Untuk menguak teror di Surabaya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku sudah meminta pada Densus 88 anti teror Mabes Polri dan Polda Jatim untuk bergabung mengembangkan jaringan tersangka. Sebab, tersangka terindikasi sebagai pendukung dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Indikasi ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Ia menyatakan, dari penyidikan sementara, pelaku serangan polisi di Polsek Wonokromo pada Sabtu (17/8) lalu, terindikasi sebagai pendukung kelompok JAD. Untuk itu, ia pun meminta pada Densus 88 dan Polda Jatim untuk bergabung mengembangkan penyidikan jaringan tersebut.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Kenapa Polisi mengatur pemulangan jemaat? Polisi mengatur jadwal pemulangan umat katolik usai menunaikan perayaan Misa Akbar bersama Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024). Ada dua skenario yang disiapkan guna mencegah terjadi penumpukan.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
"Pelaku terorisme sudah ditangkap saat itu juga. Saya sudah minta Densus 88 dan Polda Jatim bergabung untuk mengembangkan jaringannya. Saat ini kita identifikasi yang bersangkutan terkait pendukung JAD. Sehingga saya minta jaringannya kejar dan tangkap," tegasnya, Senin (19/8).
Soal jaringan JAD di Jawa Timur, Kapolri menyatakan jika jaringan tersebut masih ada. Ia menegaskan, jika jaringan itu berkaitan dengan jaringan yang melakukan pemboman di gereja-gereja di Surabaya beberapa tahun lalu.
"Ada (jaringan JAD) tapi kita tidak perlu sebutkan. Karena nanti jaringan ini tahu. Yang jelas ada masih berkaitan dengan jaringan yang ada di bom gereja. mungkin teman-teman masih ingat. Masih ada pendukungnya dan akan kita kejar terus," tambahnya.
Kapolri menambahkan, soal insiden teror di Surabaya pihaknya juga menengarai adanya campuran self radicalism. Sebab, tersangka diketahui belajar dari online. Namun demikian, ia juga ditengarai belajar dengan jaringan orang per orang.
"Ada campuran antara self radicalism belajar dari online. Tapi juga dia bergabung dengan jaringan orang per orang. Detailnya kita akan jelaskan setelah pengembangan," katanya.
Soal anak dan istri pelaku yang sempat diamankan? Kapolri menjelaskan, jika saat ini masih dilakukan pendalaman. Ia pun menjanjikan merilisnya jika sudah terungkap semua.
"Anak bersangkutan, ada yang sudah bekerja ada yang masih sekolah. Yang satu lagi hafiz Alquran. Nanti setelah didalami semua, kalau sudah terungkap, akan ada rilis tersendiri," tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan anggota Kepolisian yang terluka akibat teror tersebut, Kapolri menyatakan akan berikan penghargaan khusus, berupa kenaikan pangkat luar biasa.
Baca juga:
Polda Jabar Buka Peluang Tersangka Pembakaran Polisi di Cianjur Bertambah
Pangkat Polisi Korban Penyerangan di Polsek Wonokromo Dinaikkan Satu Tingkat
Kapolri Sebut Penyerang Polisi di Wonokromo Memahami Jihad Sesat dari Internet
Kondisi Dua Polisi Korban Teror di Polsek Wonokromo Membaik
Polisi Dalami Penyerang Mapolsek Wonokromo Terafiliasi dengan ISIS